Penemuan Artefak Erotis Timur Tengah Berusia 4.000 Tahun: Jejak Kehidupan Seksual Purba

Penemuan Artefak Erotis Timur Tengah Berusia 4.000 Tahun: Jejak Kehidupan Seksual Purba

Penemuan Artefak Erotis Timur Tengah Berusia 4.000 Tahun: Jejak Kehidupan Seksual Purba-Foto:net -

Berbagai posisi seksual digambarkan dalam plakat-plakat ini, termasuk "coitus a tergo" atau hubungan dari belakang. Pada masa itu, hubungan seksual tidak hanya dianggap sebagai kenikmatan tetapi juga salah satu bentuk kontrasepsi sebelum ditemukan metode pencegahan infeksi menular seksual.

Selain itu, beberapa plakat lainnya memperlihatkan pasangan dalam berbagai posisi, termasuk posisi berdiri atau misionaris, serta adegan seorang wanita jongkok di atas lingga besar dengan kaki terbuka.

BACA JUGA:Mercusuar Tanjung Kalian: Sejarah dan Keberlanjutan dalam Navigasi Maritim

BACA JUGA:Jejak Sejarah di Tanjung Pinang: Rumah Kapiten Phang Tjong Toen

Plakat-plakat erotis ini ditemukan di berbagai lokasi, seperti kuil, makam, dan rumah pribadi, sehingga sulit menentukan tujuan pasti dari penggunaannya.

Meski begitu, jelas bahwa benda-benda ini cukup populer di zamannya. Menurut Assante, artefak ini mudah diakses oleh semua kalangan, baik pria, wanita, maupun anak-anak.

Laura A. Peri juga menambahkan bahwa artefak-artefak ini tidak terbatas pada kalangan elit, tetapi merupakan bagian dari budaya populer pada masa itu, karena materialnya yang murah dan mudah diproduksi. Bahkan, teks-teks Mesopotamia Kuno secara terang-terangan mendeskripsikan seni erotis.

Sebagai contoh, dalam "The Epic of Gilgamesh", seks dipandang sebagai salah satu kenikmatan dunia yang patut dirayakan dalam kehidupan yang singkat.

BACA JUGA:Jejak Sejarah di Tanjung Pinang: Rumah Kapiten Phang Tjong Toen

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Wisma Ranggam: Dari Tempat Tinggal Pejabat Kolonial Hingga Situs Bersejarah

Berbeda dengan Mesopotamia, seni Israel dan Kanaan jarang menampilkan seksualitas secara eksplisit, meski ada pengecualian, seperti segel Kanaan dari milenium kedua SM yang menggambarkan pasangan berdiri, namun tanpa unsur seksual yang kuat.

Dr. Ilan Peled dari Hebrew University mencatat bahwa seni erotis Babilonia memicu berbagai perdebatan ilmiah.

Sebagian peneliti berpendapat bahwa plakat-plakat tersebut mungkin berfungsi sebagai persembahan untuk dewi cinta, Ishtar, sementara yang lain menganggapnya sebagai jimat pelindung atau bahkan bentuk awal dari budaya populer, serupa dengan majalah dewasa saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: