Tanggung Jawab Penjaga Tradisi dan Budaya. Cerita Kelestarian Suku Sekak yang Nyaris Punah

BACA JUGA:Terdapat 5 Suku Asli Yang Ada di Bangka Belitung, Benarkah Suku Sakai Generasi Suku Sekak?

Meski sudah beradaptasi dengan perubahan, banyak warga sekitar yang masih merindukan kehidupan sebagai nelayan, pekerjaan yang sudah menjadi identitas mereka selama berabad-abad.

Keinginan kembali melaut masih kuat, namun situasi saat ini menyulitkan.

Ancaman terhadap kelestarian budaya masyarakat Suku Sekak

Ancaman terhadap kelangsungan hidup masyarakat Sekak tidak hanya mencakup penurunan populasi tetapi juga hilangnya unsur-unsur kebudayaan mereka.

BACA JUGA:Upaya Pelestarian Suku Sekak Bangka Belitung: Langkah-langkah untuk Menghindari Kepunahan

Semakin sedikit generasi muda yang memahami adat dan bahasa mereka, dan bahasa Sekak, yang merupakan bagian integral dari identitas budaya mereka, hampir punah di kalangan generasi muda.

Saat ini, Suku Sekak yang asli hanya ada di beberapa lokasi di Bangkabulitung, dengan perkiraan jumlah penduduk hanya sekitar 120 KK.

Di Pulau Bangka terdapat di Kuto Panji, Jeb Laut, Kudinpar, Lepar, dan Pongok, dan di Belitung tersebar di Jul Seberang, Kampung Baru, dan Gangtung.

Upaya konservasi dan masa depan masyarakat Sekak

BACA JUGA:Keajaiban Suku Dani: Tradisi Pembuatan Mumi yang Menarik di Papua Indonesia

Menyelamatkan Suku Sekak dari kepunahan merupakan tantangan yang kompleks, namun melestarikan kekayaan budaya dan sejarah Bangkabulitung sangatlah penting.

Pelestarian warisan budaya memerlukan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi non-pemerintah.

Salah satu langkah awal yang dilakukan adalah memberikan pendidikan dan pelatihan kepada generasi muda agar mereka dapat mempelajari kembali bahasa dan adat istiadatnya.

Selain itu, kembalinya Suku Sekak ke kehidupan di laut dapat membantu mereka menemukan kembali identitas mereka sebagai pelaut ulung.

Sumber: