Warisan Bersejarah: Museum Konferensi Asia Afrika di Jantung Bandung
Museum Konferensi Asia Afrika (KAA)--
PAGARALAMPOS.COM - Museum Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung merupakan salah satu simbol penting dalam sejarah perjuangan bangsa-bangsa di Asia dan Afrika untuk meraih kemerdekaan.
Museum ini terletak di Jalan Asia Afrika, tepatnya di Gedung Merdeka, yang pada tahun 1955 menjadi saksi bisu berlangsungnya Konferensi Asia Afrika yang dihadiri oleh 29 negara.
Latar Belakang Konferensi Asia Afrika
Setelah Perang Dunia II berakhir, banyak negara di Asia dan Afrika masih berada di bawah penjajahan kekuatan Barat.
Bangsa-bangsa di dua benua ini tengah berjuang keras untuk memperoleh kemerdekaan dan melepaskan diri dari penjajahan.
BACA JUGA:Menggali Sejarah Tjong A Fie: Sosok Ikonik Medan yang Berpengaruh
Di tengah situasi global yang sarat dengan perang dingin antara blok Barat dan Timur, muncul inisiatif untuk menyatukan kekuatan negara-negara Asia dan Afrika dalam sebuah forum internasional.
Inisiatif ini bertujuan untuk memperjuangkan kemerdekaan, mengembangkan kerja sama, dan menyebarkan pesan perdamaian dunia.
Indonesia, sebagai negara yang baru merdeka pada tahun 1945, memiliki peran penting dalam pergerakan tersebut.
Presiden Soekarno berambisi menjadikan Indonesia sebagai pemimpin gerakan kemerdekaan di dunia.
BACA JUGA:Pos Bloc Medan: Menghidupkan Kembali Sejarah dalam Ruang Kreativitas Modern
Oleh karena itu, Indonesia bekerja sama dengan empat negara lainnya, yaitu India, Pakistan, Sri Lanka, dan Burma (Myanmar), untuk mengadakan Konferensi Asia Afrika yang akhirnya diselenggarakan di Bandung pada tanggal 18-24 April 1955.
Konferensi Asia Afrika 1955
Konferensi Asia Afrika yang berlangsung di Gedung Merdeka, Bandung, dihadiri oleh perwakilan dari 29 negara di Asia dan Afrika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: