Menggali Sejarah Keraton Kaibon: Dari Pusat Kekuasaan ke Situs Wisata

Menggali Sejarah Keraton Kaibon: Dari Pusat Kekuasaan ke Situs Wisata

Keraton Kaibon--

PAGARALAMPOS.COM - Keraton Kaibon, yang terletak di Banten, adalah salah satu situs bersejarah yang mencerminkan kejayaan Kesultanan Banten pada abad ke-16 hingga ke-19.

Sebagai pusat pemerintahan dan kebudayaan, Keraton Kaibon menyimpan banyak cerita tentang perkembangan sejarah dan budaya masyarakat Banten.

Pembangunan Keraton Kaibon dimulai pada tahun 1800 oleh Sultan Muhammad Syafiuddin, yang juga dikenal sebagai Sultan Banten IV.

Keraton ini didirikan sebagai pengganti Keraton Surosowan, yang merupakan keraton pertama di Banten.

BACA JUGA:Istana Maimun Medan: Simbol Arsitektur Melayu dan Sejarah Kesultanan Deli

Surosowan mengalami kerusakan parah akibat serangan Belanda dan bencana alam, sehingga Sultan Muhammad Syafiuddin memutuskan untuk membangun keraton baru yang lebih modern dan strategis.

Nama "Kaibon" berasal dari kata "kaibon" yang dalam bahasa Sunda berarti "tempat tinggal" atau "rumah."

Keraton ini dibangun dengan mengadopsi arsitektur khas Banten yang memadukan elemen lokal dan pengaruh budaya luar, termasuk budaya Tionghoa dan Belanda.

Bangunan keraton terdiri dari berbagai ruangan, termasuk ruang tamu, ruang tidur sultan, serta berbagai tempat untuk pertemuan dan upacara adat.

BACA JUGA:Tjong Yong Hian Gallery: Mengenang Sejarah dan Warisan Tokoh Penting Medan

Salah satu aspek menarik dari Keraton Kaibon adalah seni dan budaya yang berkembang di dalamnya.

Keraton ini menjadi pusat pengembangan seni, termasuk seni tari, musik, dan kerajinan tangan.

Salah satu kesenian yang paling terkenal adalah "Tari Topeng," yang merupakan bentuk pertunjukan tradisional yang menampilkan cerita-cerita sejarah dan legenda Banten.

Selain itu, keraton ini juga menjadi tempat pelestarian budaya lokal, termasuk adat istiadat dan tradisi masyarakat Banten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: