Dari Mataram ke Yogyakarta: Sejarah Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat

Dari Mataram ke Yogyakarta: Sejarah Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat

Dari Mataram ke Yogyakarta: Sejarah Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat--

Sultan-sultan berikutnya terus memelihara tradisi kerajaan sekaligus berupaya menavigasi hubungan dengan kekuatan kolonial.

Salah satu figur penting dalam sejarah modern Kesultanan Yogyakarta adalah Sultan Hamengkubuwono IX.

BACA JUGA:Menyelami Sejarah Kerajaan Indragiri: Pusat Perdagangan dan Kebudayaan Melayu

Beliau dikenal sebagai tokoh yang berjasa dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Sultan HB IX berperan aktif dalam mendukung kemerdekaan dengan menyediakan Yogyakarta sebagai ibu kota sementara Republik Indonesia pada tahun 1946 setelah Jakarta jatuh ke tangan Belanda.

Selain itu, beliau juga dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana dan visioner, dengan ide-ide yang progresif terkait modernisasi dan pembangunan di Yogyakarta.

Budaya dan Tradisi

Kesultanan Yogyakarta dikenal luas sebagai pusat kebudayaan Jawa yang kaya dan kental dengan tradisi.

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Kerajaan Inderapura: Pusat Perdagangan dan Budaya di Sumatera Barat

Kraton Yogyakarta, yang merupakan pusat pemerintahan dan kediaman Sultan, masih berdiri megah hingga saat ini dan berfungsi sebagai simbol kebudayaan Jawa.

Kraton Yogyakarta tidak hanya menjadi tempat tinggal Sultan dan keluarganya, tetapi juga pusat upacara adat, seni, dan budaya.

Di sana, para abdi dalem dan seniman tradisional menjaga warisan budaya berupa tari-tarian, musik gamelan, dan seni rupa khas Jawa.

Selain itu, Kesultanan Yogyakarta juga dikenal dengan berbagai upacara adat yang digelar secara rutin, seperti Sekaten, Grebeg Maulud, dan Labuhan.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah dan Peran Kesultanan Gunung Tabur dalam Perdagangan dan Budaya

Upacara-upacara ini tidak hanya bersifat religius, tetapi juga menjadi momen untuk mempererat hubungan antara Sultan dan rakyatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: