Mengungkap Sejarah Nama Kesultanan Bulungan: Dari Masa Kejayaan hingga Pembubaran
Mengenal Kesultanan Berau: Pusat Perdagangan dan Penyebaran Islam di Kalimantan Timur--
Masa Kolonial dan Perubahan Nama
Pada abad ke-19, Kesultanan Bulungan mulai menghadapi tekanan dari kekuatan kolonial Belanda.
Belanda berusaha memperluas pengaruhnya di Kalimantan Utara dan menempatkan Bulungan di bawah kendali mereka.
Meskipun kesultanan masih diizinkan untuk beroperasi secara terbatas, banyak kebijakan yang harus disesuaikan dengan kehendak pemerintah kolonial.
BACA JUGA:Kesultanan Asahan: Jejak Sejarah dan Peranannya dalam Perdagangan dan Politik Melayu
Nama "Bulungan" sendiri tetap bertahan sebagai identitas kerajaan, meskipun secara politis, kesultanan ini mengalami penurunan kekuasaan.
Pada masa pemerintahan kolonial, Bulungan mengalami beberapa perubahan administratif, tetapi tetap mempertahankan ciri khas dan identitas sebagai kesultanan Islam.
Akhir Kesultanan dan Warisan Nama
Kesultanan Bulungan resmi dibubarkan pada tahun 1964 setelah integrasi Indonesia pasca-kemerdekaan.
Meskipun demikian, nama "Bulungan" tetap hidup sebagai bagian dari warisan sejarah dan budaya di Kalimantan Utara.
BACA JUGA:Sejarah Kesultanan Aceh: Kejayaan, Perdagangan, dan Perlawanan terhadap Kolonialisme
Saat ini, Bulungan menjadi nama sebuah kabupaten di Provinsi Kalimantan Utara, dan sejarah kesultanannya masih dipelajari serta dihormati oleh masyarakat setempat.
Warisan Kesultanan Bulungan, termasuk adat istiadat, kebudayaan, dan sejarahnya, masih dihormati oleh masyarakat di wilayah tersebut.
Bekas istana dan situs-situs sejarah lainnya menjadi saksi bisu dari kejayaan masa lalu kesultanan ini.
Nama "Bulungan" kini tidak hanya merujuk pada masa kejayaan kerajaan, tetapi juga pada identitas budaya dan sejarah yang melekat kuat di hati masyarakat Kalimantan Utara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: