Misteri dan Sejarah Pegunungan Schwaner: Antara Ilmu Pengetahuan dan Kepercayaan Lokal

Misteri dan Sejarah Pegunungan Schwaner: Antara Ilmu Pengetahuan dan Kepercayaan Lokal

Misteri dan Sejarah Pegunungan Schwaner: Antara Ilmu Pengetahuan dan Kepercayaan Lokal--

PAGARALAMPOS.COM - Pegunungan Schwaner terletak di Kalimantan, membentang dari bagian tengah hingga barat daya pulau tersebut, mencakup wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.

Pegunungan ini memiliki sejarah dan misteri yang menarik, terutama terkait dengan asal usul namanya dan kisah-kisah mistis yang melekat pada masyarakat setempat.

Pegunungan Schwaner dinamai untuk menghormati Carl Schwaner, seorang geolog dan naturalis asal Belanda yang melakukan ekspedisi di wilayah Kalimantan pada abad ke-19.

Carl Anton Ludwig Maria Schwaner lahir pada tahun 1817 di Jerman, namun kariernya sebagai peneliti membuatnya dikenal di Hindia Belanda.

BACA JUGA:Gunung Sarempaka: Kisah Sejarah dan Keangkeran di Kalimantan Tengah

Pada tahun 1843, Schwaner diutus oleh pemerintah kolonial untuk mengeksplorasi Kalimantan guna memetakan wilayah dan menemukan kekayaan mineral yang potensial.

Schwaner terkenal dengan penelitiannya tentang geologi, flora, dan fauna di Kalimantan.

Dalam ekspedisinya, ia berhasil membuat laporan yang mendetail tentang kondisi geografis serta kekayaan alam Kalimantan, terutama di wilayah yang kini dikenal sebagai Pegunungan Schwaner.

Meskipun ekspedisinya berjalan dengan sukses, Schwaner meninggal secara misterius pada tahun 1851.

BACA JUGA:Mengungkap Misteri dan Sejarah Gunung Saran di Kalimantan

Banyak spekulasi tentang penyebab kematiannya, mulai dari penyakit tropis hingga hal-hal mistis yang dikaitkan dengan kekuatan alam Kalimantan.

Nama Schwaner kemudian diabadikan oleh pemerintah kolonial Belanda untuk menandai wilayah pegunungan yang menjadi objek utama penelitiannya.

Pegunungan Schwaner merupakan salah satu kawasan penting dalam menjaga ekosistem hutan hujan Kalimantan.

Hingga kini, kawasan ini masih menjadi rumah bagi banyak spesies langka dan endemik, termasuk orangutan, burung enggang, dan berbagai jenis flora unik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: