Menggali Sejarah dan Misteri Gunung Catur: Puncak Penuh Rahasia

Pura Pucak Mangu juga menjadi bagian dari kawasan suci dan sering dikunjungi umat Hindu yang melakukan perjalanan spiritual atau ritual keagamaan.

BACA JUGA:Meneliti Sejarah dan Misteri Gunung Penanjakan: Antara Alam dan Spiritual

Pura ini dianggap sebagai tempat sakral yang memiliki kekuatan spiritual tinggi, karena letaknya yang berada di puncak gunung, mendekatkan manusia dengan alam dan Sang Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa dalam kepercayaan Hindu).

Misteri Gunung Catur

Di balik keindahan dan sejarahnya, Gunung Catur juga menyimpan sejumlah misteri yang dipercaya oleh masyarakat setempat.

Salah satu misteri yang paling dikenal adalah keyakinan bahwa gunung ini dihuni oleh makhluk halus atau roh leluhur yang menjaga kesucian tempat tersebut.

Banyak pendaki yang mengaku merasakan kehadiran energi mistis saat berada di sekitar puncak atau pura di Gunung Catur.

BACA JUGA:Pesona Gunung Penanggungan: Mengungkap Sejarah dan Mitos yang Menyertainya

Ada yang merasa diperhatikan, mendengar suara-suara aneh, atau bahkan melihat penampakan makhluk tak kasat mata.

Misteri lain yang berkembang di Gunung Catur adalah kisah tentang hilangnya pendaki yang seringkali dikaitkan dengan pelanggaran aturan-aturan tak tertulis yang ada di gunung ini.

Masyarakat Bali meyakini bahwa ketika seseorang tidak menghormati alam atau melakukan tindakan yang dianggap tidak sopan di tempat-tempat sakral seperti Pura Pucak Mangu, mereka akan mendapatkan ganjaran berupa gangguan dari roh-roh penjaga.

Oleh karena itu, para pendaki yang datang ke Gunung Catur disarankan untuk selalu menjaga sikap, tidak berkata kasar, dan membawa sesajen sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur dan penghuni gaib gunung tersebut.

BACA JUGA:Di Balik Nama Gunung Panderman: Sejarah, Mitos, dan Keajaiban Alam

Selain itu, masyarakat setempat juga memiliki cerita tentang adanya gerbang tak kasat mata yang berada di puncak Gunung Catur.

Gerbang ini diyakini menghubungkan dunia manusia dengan alam gaib.

Sumber: