Film Jejak Merah Putih, Angkat Bengkulu ke Layar Lebar

Film Jejak Merah Putih, Angkat Bengkulu ke Layar Lebar

Film Jejak Merah Putih, Angkat Bengkulu ke Layar Lebar-net-net

Didalam hati tentu semangat, tapi dompet laki-laki itu seolah bersiap mengibarkan bendera putih. Nominal mahar atau populer dengan istilah ‘panai’ yang wajib ia siapkan tidaklah sedikit.

Sampai Ancha meminta kedua sahabatnya yakni Abu dan Tumming untuk membantu mengumpulkan modal pernikahan.

Sementara di Film Uang Panai 2 akan menyoroti kehidupan Ancha dan Risna yang akhirnya berhasil menikah. Tetapi sayang, tuntutan ekonomi dari rumah tangga keduanya kembali menjadi konflik berat.

BACA JUGA:Film Horor Korea The Wailing, Siapakah Iblis yang Sebenarnya?

Buka Usaha Anti-mainstream

Alih-alih bekerja sebagai karyawan biasa, Ancha dan kedua sahabatnya Abu dan Tumming, justru membuka usaha yang nyeleneh. Usaha itu adalah jasa biro jodoh dan konsultan uang mahar.

Pelayanan utama dari usaha itu adalah melayani keluhan bagi para calon pengantin yang kesulitan akibat tuntutan mahar. Baik saat akan melangsungkan lamaran maupun saat menjelang hari pernikahan.

Bisnis anti-mainstream itu mereka beri nama ‘PATTUMBU’ akronim dari Perusahaan Ancha Tumming dan Abu.

Kelucuan film Uang Panai 2 bermula ketika tim PATTUMBU membuat video promosi menggunakan barang-barang seadanya.

Hal itu justru membuat Risna merasa sebal dan jengah karena Ancha menggunakan sprei di tempat tidurnya untuk background video. Akankah mereka bertiga berhasil dalam menjalankan bisnis pertama dan satu-satunya di dunia?

BACA JUGA:Sinopsis Film Pusaka, Angkat Legenda Keris Mpu Gandring

Ganti Sutradara

Finisia Production sebagai rumah produksi Uang Panai sempat menggandeng sutradara Halim Gani Safia dan Asril Sani di seri pertama. Tetapi kabarnya untuk seri kedua ini, mereka tidak lagi bekerja sama.

Untuk memimpin proses syuting Finisia Production akhirnya menggandeng sutradara baru yakni Ihda Nur. Sutradara yang turut menjadi sosok di balik suksesnya project film komedi Keluar Main 1994.

'Tantangan terbesar (menjadi sutradara) tentu tentang bagaimana memikirkan supaya tayangan bisa relate dengan kehidupan penonton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: