Film Jejak Merah Putih, Angkat Bengkulu ke Layar Lebar

Film Jejak Merah Putih, Angkat Bengkulu ke Layar Lebar

Film Jejak Merah Putih, Angkat Bengkulu ke Layar Lebar-net-net

PAGARALAMPOS.COM- Film Jejak Merah Putih ini akan mengangkat kisah yang cukup menarik. Film ini menceritakan kisah Fatmawati sebagai tokoh yang berjasa menjahit bendera Merah Putih pertama kali.

Alur yang sarat akan semangat juang menuju kemerdekaan RI membuat film ini wajib Anda tonton.

Poject bergenre sejarah dan biografi ini sejatinya telah memulai syuting sejak 2023 lalu. Film ini perdana tayang pada 17 Agustus 2024 lalu, di bioskop-bioskop Tanah Air. Bertepatan dengan HUT RI ke-79.

Bagi kalian yang penasaran dengan keseruan ceritanya tak perlu bingung. Mari kita ulas sinopsis serta fakta-fakta menarik filmnya dalam artikel ini.

BACA JUGA:Sinopsis The Girl on a Bulldozer, Balas Dendam Gadis Mungil Dengan Mesin Raksasa

Sinopsis Film Jejak Merah Putih

Fatmawati Soekarno adalah sosok yang tentu sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia. Ia adalah istri dari Presiden Soekarno yang juga menjadi salah satu tokoh penting dalam mempersiapkan kemerdekaan.

Wanita yang berasal dari Bengkulu tersebut menyumbang jasa besar dengan mempersembahkan bendera Merah Putih jahitan tangannya sendiri. Bendera jahitan Fatmawati bahkan masih tersimpan baik hingga sekarang.

Untuk mengenangnya Red Phoenix Picture mempersembahkan film The Rafflesia Story Fatmawati berjudul Jejak Merah Putih.

Film ini secara penuh mengangkat sisi keteguhan sosok Fatmawati. Berawal ketika wanita itu masih berusia belia, pertemuannya dengan Soekarno, sampai menjahit bendera di Jalan Pegangsaan Timur.

BACA JUGA:Film Sekawan Limo, Ancaman Mengintai Usai Langgar Mitos Gunung

Alur Mundur untuk Mengulas Cerita

Dalam mempersembahkan film ini, nantinya tim produksi akan menggunakan alur mundur atau flashback. Film Jejak Merah Putih ini akan diawali dengan cerita jurnalis yang melakukan liputan di Pantai Kiluan.

Tetapi karena terjadi kerusuhan 98, jurnalis tersebut tidak bisa pulang ke Ibu Kota. Untuk menghindari konflik yang bisa mengancam keselamatannya ia memilih mendarat ke Kota Bengkulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: