Film Lafran yang Biopik Pahlawan Nasional yang Diperankan Dimas Anggara

Film Lafran yang Biopik Pahlawan Nasional yang Diperankan Dimas Anggara

Film Lafran yang Biopik Pahlawan Nasional yang Diperankan Dimas Anggara-net-net

Idealismenya semakin membesar, dan ia mulai mendasarkan hidupnya pada prinsip-prinsip yang kuat. 

Pada masa pendudukan Jepang, Lafran ditahan karena membela para peternak sapi. Namun kemudian dibebaskan setelah ayahnya menebusnya dengan menyerahkan bus Sibual-buali kepada tentara Jepang.

BACA JUGA:Sinopsis Untold Scandal, Film Sageuk yang Dibintangi Bae Yong Joon

Terlibat dalam Aksi Kemerdekaan

Sinopsis film Lafran berlanjut dengan penceritaan tentang antusiasme Lafran untuk terlibat dalam gerakan kemerdekaan.

Saat kuliah di Yogyakarta, ia merasa gelisah melihat kaum muslim terpelajar yang terlalu terpaku pada pemikiran sekuler, melupakan ibadah utama.

Itulah saat Ia muncul dengan gagasan mendirikan HMI sebagai wadah perjuangan keislaman dan keindonesiaan.

Namun, perjuangannya tidaklah mudah. HMI dihadapkan pada berbagai tantangan, baik dari organisasi Islam lain maupun dari resistensi kelompok sosialis. 

BACA JUGA:Sinopsis A Shop for Killer, Kisah Mahasiswa yang Menjadi Target Pembunuh Kelas Kakap

Meskipun demikian, tekad dan niat Lafran tetap kuat untuk mewujudkan visinya. Film ini menggambarkan bagaimana tokoh pemuda ini berjuang keras menghadapi pertentangan dan gesekan politik serta sosial untuk mewujudkan cita-citanya.

Lebih lanjut mengulas sinopsis film ini, dalam ceritanya tidak hanya mengisahkan perjuangan politik Lafran.

Akan tetapi juga memperlihatkan perjalanan batinnya, perasaan kehilangan, dan kegigihan dalam menghadapi berbagai rintangan.

Film ini menjadi inspirasi bagi generasi muda dengan menunjukkan bahwa tekad untuk memperjuangkan keadilan dan kebenaran patut dicontoh.

Dengan menggabungkan elemen dramatis dan sejarah, film inspiratif ini harapannya bisa menjadi tontonan yang memberikan nilai edukasi serta wawasan tentang tokoh sejarah.

Penonton diajak untuk merenung atas nilai-nilai keislaman, keindonesiaan, dan semangat perjuangan yang tetap relevan hingga hari ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: