Film The Three Musketeers D’ Artagnan, Pengabdian Matthew Macfadyen Untuk Prancis

Film The Three Musketeers D’ Artagnan, Pengabdian Matthew Macfadyen Untuk Prancis

Film The Three Musketeers D’ Artagnan, Pengabdian Matthew Macfadyen Untuk Prancis-net-net

Satu hal dari The Three Musketeers: D’Artagnan yang menarik, film ini mengambil latar kuno, yakni sekitar tahun 1620-an.

Anda akan melihat bagaimana penggambaran Prancis pada saat itu. Di tahun tersebut, hidup seorang pria muda yang bernama D’Artagnan.

Ia berasal daeri Gascony. Meski masih muda, D’Artagnan pernah hampir terbunuh karena ingin coba menghentikan penculikan wanita muda.

Penculikan tersebut dilakukan oleh orang tua misterius bersama dengan kaki tangannya. Meski sempat tidak sadarkan diri, D’Artagnan pun terbangun dan langsung bergegas menuju Musketeers of the Fuard di Paris.

Di sana, ia bertemu dengan seorang komandan muskeeter yang bernama Capitaine de Treville di markas besarnya. D’Artagnan akhirnya meminta bantuan agar bisa masuk ke dalam anggota musketeer yang tentunya tidak mudah.

Ketika akan keluar dari markas musketeer, ia seketika melihat seorang pria yang sebelumnya sudah mencoba membunuhnya beberapa hari lalu di dalam sinopsis film The Three Musketeers: D’Artagnan.

BACA JUGA:Film Bangsal Isolasi, Misi Penyamaran Jurnalis Perempuan

Memecah Misteri

Ketika menemukan sosok pria yang pernah ingin membunuhnya, D’Artagnan langsung berlari ke luar gedung untuk mengejarnya.

Akan tetapi, ia di dalam sinopsis film The Three Musketeers: D’Artagnan justru bertemu dengan tiga penembak, diantaranya Porthos, Aramis, dan Athis.

Tidak ingin berakhir dengan drama, D’Artagnan akhirnya melakukan duel dengan ketika penembak tersebut langsung di sore itu.

Ketika akan berduel, ternyata muncul pengawal Kardinal Richelieu. Pengawal tersebut berniat menangkap mereka karena berduel ilegal.

BACA JUGA:Sinopsis Serial Tira, Kisah Perempuan yang Memiliki Kekuatan Super

Meski kalah jumlah, keempat pria tersebut berhasil menjadi pemenang duel. Alhasil, ketiga penembak dan D’Artagnan saling mengenal dan menghabiskan malam di sebuah klub.

Sayangnya, keesokan hari Athos mengalami hal tidak terduga. Ia mendapat tuduhan membunuh seorang wanita yang tewas akibat tusukan di tubuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: