Fakta Terungkap! Penyebab Kegagalan Majapahit Menaklukkan Padjajaran

Fakta Terungkap! Penyebab Kegagalan Majapahit Menaklukkan Padjajaran

Fakta Terungkap! Penyebab Kegagalan Majapahit Menaklukkan Padjajaran-Foto: net-

PAGARALAMPOS.COM - Kerajaan Majapahit dikenal sebagai salah satu kerajaan terbesar di Asia Tenggara pada abad ke-14, dengan ambisi untuk menyatukan seluruh Nusantara, termasuk wilayah-wilayah seperti Malaysia dan Filipina.

Meski berhasil menaklukkan banyak daerah, Majapahit tidak pernah berhasil menguasai Kerajaan Padjajaran yang terletak di bagian barat Pulau Jawa.

Kerajaan Padjajaran, yang juga dikenal sebagai Kerajaan Sunda, memiliki hubungan diplomatik yang cukup baik dengan Majapahit.

Namun, meski begitu, Majapahit tidak menggunakan kekuatan militer untuk menaklukkan Padjajaran, dan kerajaan tersebut tetap berdiri sebagai entitas yang otonom.

Mahapatih Gajah Mada, yang terkenal dengan sumpahnya untuk menyatukan seluruh Nusantara, tampaknya menganggap Kerajaan Sunda sebagai wilayah yang unik dan tidak layak untuk ditaklukkan secara militer.

Hubungan erat antara penguasa Sunda dan kerajaan di Jawa Timur juga didukung oleh temuan prasasti dari abad ke-11 yang menyebutkan Raja Sri Jayabhupati, yang diyakini memiliki hubungan dengan penguasa Jawa.

Kerajaan Majapahit sendiri didirikan oleh Raden Wijaya pada tahun 1293, setelah runtuhnya Kerajaan Singasari akibat serangan Jayakatwang.

Kerajaan ini berkembang di wilayah Trowulan, yang pada masa itu merupakan wilayah yang dikenal dengan buah maja yang pahit, sehingga nama Majapahit pun diambil dari situ.

Setelah mengalahkan pasukan Mongol yang dipimpin oleh Kubilai Khan, Raden Wijaya berhasil memperluas kekuasaannya dan mendirikan sebuah kerajaan yang dihormati di seluruh Asia Tenggara.

Meskipun begitu, Majapahit tidak pernah bisa menaklukkan Kerajaan Padjajaran. Kerajaan Sunda memiliki ibu kota yang kuat, Pakuan, yang kemudian dikenal sebagai wilayah Bogor saat ini.

Kota ini dibangun di atas bukit, dikelilingi oleh sungai besar seperti Cisadane dan Ciliwung, serta dilindungi oleh benteng dan parit yang kokoh. Pada akhirnya, Pakuan dihancurkan oleh pasukan Islam dari Demak dan Banten.

Penelitian oleh orientalis John Crawfurd pada abad ke-19 berhasil mengidentifikasi lokasi Kota Dayo, yang merupakan bagian dari ibu kota Pajajaran.

Struktur pertahanan kota, termasuk benteng-benteng dan parit, dirancang untuk menahan serangan dari pasukan luar, khususnya serangan dari kerajaan-kerajaan Islam.

Secara keseluruhan, meskipun Majapahit berhasil menyatukan sebagian besar Nusantara, keadaan geografis, politik, dan hubungan baik dengan Kerajaan Sunda membuat penaklukan Padjajaran menjadi sesuatu yang sulit bagi Majapahit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: