Film Sengkolo Pemandi Mayat, Angkat Kisah Budaya Jawa
Film Sengkolo Pemandi Mayat, Angkat Kisah Budaya Jawa-net-net
Selain menulis novel, penulis yang mengenyam pendidikan di Universitas Sebelas Maret jurusan Sastra Inggris ini juga dikenal sebagai penulis cerita pendek.
BACA JUGA:Film Horor Kereta Berdarah, Perjalanan Penuh Petaka Menuju Resor Alam
Ratih Kumala sempat bergabung dalam tim penulis Jalan Sesama, sebuah program televisi adaptasi dari Sesame Street.
Istri dari seorang penulis bernama Eka Kurniawan ini telah menghasilkan banyak karya, antara lain Genesis (novel, 2005), Larutan Senja (kumpulan cerita pendek, 2006), Kronik Betawi (novel, 2009), Gadis Kretek (novel, 2012), Bastian dan Jamur Ajaib (novel, 2015), Wesel Pos (novel, 2018) dan lainnya.
Sinopsis Novel Gadis Kretek Melansir dari Antara News, Gadis Kretek bercerita tentang tragedi dan romantisme yang mana kisah asmara dari Raja dan Jeng Yah menjadi benang merah cerita-cerita di novel tersebut.
Pak Raja begitu terpikat dengan kretek buatan perempuan itu. Lintingan Jeng Yah menjadi ramuan rahasia dari kepopuleran Kretek Gadis.
BACA JUGA:Sinopsis Film Korea Spellbound, Bergenre Horor Komedi Romantis
Rasa manis dari Kretek Gadis didapat dari air liur Jeng Yah yang menjadi perekat kertas linting dari produk campuran tembakau dan cengkeh tersebut.
Dalam sebuah karya tulis terbitan UNS, diceritakan bahwa Pak Raja yang saat sedang sekarat menyebut satu nama perempuan yang ternyata bukanlah istrinya.
Perempuan yang disebut saat ia menanti ajalnya itu bernama Jeng Yah. Mendengar hal tersebut, ketiga anaknya yang merupakan pewaris Kretek Djagad Raja merasa gundah.
Tidak terkecuali istri sah Pak Raja, ia begitu cemburu mengetahui kata-kata yang terlontar dari mulut suaminya yang sedang sekarat adalah nama seorang perempuan yang bukan istrinya.
BACA JUGA:Drama Korea Secret Playlist, Hubungan Rahasia Antara Idol dan YouTuber
Ketiga anaknya, Lebas, Karim, serta Tegar kemudian segera mengunjungi pelosok Jawa dan mencari sosok Jeng Yah yang namanya disebut Pak Raja saat sedang sekarat.
Mereka bertiga berlomba dengan waktu karena harus menemukan Jeng Yah sebelum ajal menjemput ayah mereka. Dalam perjalanan itu, Lebas, Karim, dan Tegar juga melakukan napak tilas bisnis ayahnya itu.
Mereka pun menguak beberapa rahasia dan menjadi tahu asal mula kenapa Kretek Djagad Raja menjadi kretek nomor satu di Indonesia setelah menemui buruh pelinting tua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: