Sinopsis Film It Lives Insides, Menguak Kisah Berdarah

Sinopsis Film It Lives Insides, Menguak Kisah Berdarah

Sinopsis Film It Lives Insides, Menguak Kisah Berdarah-net-net

BACA JUGA:Film Sijjin, Berawal dari Perempuan yang Disakiti Berujung pada Teror

Menariknya, sutradara Jason Yu bersama Lotte Entertainment mencoba mengangkat isu ini dengan menghadirkan film Sleep.

Sleep mempunyai premis terkait somnambulisme, atau yang kerap masyarakat identifikasi sebagai sleepwalking. Namun dalam alurnya, gangguan tidur tersebut mencapai tingkat yang sangat mengkhawatirkan.

Sinopsis film Korea Sleep bermula dari kisah bahagia Soo-jin dan Hyeon-soo. Keduanya baru saja menikah dan memiliki seorang bayi yang luar biasa menggemaskan. Awalnya, kehidupan pernikahan mereka begitu damai

Hingga Soo-jin merasakan sesuatu yang tidak biasa pada suaminya. Tepat ketika setiap malam Soo-jin menemukan Hyeon-soo jalan-jalan dalam kondisi terlelap.

BACA JUGA:Sinopsis The Chaser, Mantan Detektif yang Kejar Pembunuh Berantai

Sebelumnya Soo-jin mengira bahwa hal tersebut merupakan aktivitas biasa, dan dapat hilang seiring berjalannya waktu.

Namun siapa sangka, kebiasaan tidak wajar sang suami semakin membuatnya cemas. Bahkan, Soo-jin memiliki firasat bahwa aktivitas Hyeon-soo bisa membahayakan orang-orang sekitar. Termasuk dirinya serta bayi mereka.

Tak ingin larut dengan kekhawatirannya, Soo-jin berusaha mencari solusi terbaik. Segala upaya ia lakukan demi menolong sang suami agar terlepas dari gangguan tersebut.

Mungkinkah Soo-jin berhasil? Apakah ia justru mendapat hal-hal yang jauh lebih menyeramkan dari ini?

BACA JUGA:Film The Equalizer 3, McCall Kembali Beraksi Basmi Geng Mafia Italia

Menggabungkan Berbagai Genre Menarik

Keseruan cerita dalam sinopsis film Korea Sleep merupakan hasil dari perpaduan beragam genre menarik.

Sebut saja genre thriller, horror, hingga sisi komedi gelap yang mewarnai setiap alurnya. Gabungan-gabungan setiap genre tersaji dengan apik dan memikat.

Apalagi film ini membimbing untuk menjelajahi nuansa psikologi manusia yang sejatinya sangat rapuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: