Mengungkap Sejarah Pagar Alam: Dari Keresidenan Palembang ke Kota Bernuansa Desa pada Masa Kolonial Belanda

Mengungkap Sejarah Pagar Alam: Dari Keresidenan Palembang ke Kota Bernuansa Desa pada Masa Kolonial Belanda

Mengungkap Sejarah Pagar Alam: Dari Keresidenan Palembang ke Kota Bernuansa Desa pada Masa Kolonial Belanda-Foto: net-

PAGARALAMPOS.COM - Pagar Alam, terletak di Sumatera Selatan, dikenal karena kehadiran Gunung Dempo yang memukau.

Banyak pengunjung yang tertarik dengan pesona gunung ini, namun tidak semua orang mengetahui sejarah kota ini yang dimulai secara resmi pada tahun 2001 setelah pemekaran dari Kabupaten Lahat.

Mari kita telusuri sejarah kota ini yang kaya akan latar belakang.

Pagar Alam adalah sebuah kota di Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia, dengan sejarah yang panjang dan sumber daya alam yang melimpah.

Kota ini memiliki jejak sejarah yang dimulai sejak era Kerajaan Sriwijaya, yang berkuasa antara abad ke-7 dan ke-13 Masehi.

Pada masa itu, Pagar Alam berperan sebagai pusat perdagangan dan pelabuhan penting di Pulau Sumatera, dengan berbagai peninggalan sejarah seperti batu bersurat yang menunjukkan kekuatan Kerajaan Sriwijaya di daerah tersebut.

Pada abad ke-19, Pagar Alam menjadi bagian dari Kesultanan Palembang, yang mengintegrasikannya dalam kekuasaan untuk mengendalikan perdagangan di kawasan tersebut.

Selama masa kolonial Belanda, Pagar Alam berada di bawah administrasi Hindia Belanda sebagai bagian dari Onderafdeling Lahat dalam Residen Palembang.

Pada periode ini, daerah ini dikenal sebagai kawasan pertanian subur yang menghasilkan kopi dan karet.

Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, Pagar Alam resmi menjadi bagian dari Republik Indonesia. Pada 10 Mei 2001, Pagar Alam diresmikan sebagai kota berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2001.

Sejak saat itu, Pagar Alam telah mengalami perkembangan pesat dalam berbagai sektor, termasuk infrastruktur, pariwisata, dan ekonomi.

Dikelilingi oleh gunung-gunung seperti Gunung Dempo, Gunung Patah, dan Gunung Guci, Pagar Alam menawarkan keindahan alam yang menarik bagi para wisatawan.

Selain itu, kota ini juga kaya akan budaya dan tradisi, seperti seni tari, musik, dan adat istiadat yang masih dipertahankan oleh masyarakat setempat.

Dengan tekad untuk terus berkembang dan mencapai kemakmuran, Pagar Alam berfokus pada pembangunan infrastruktur modern, peningkatan fasilitas pariwisata, pengembangan sektor pertanian, dan peningkatan kualitas pendidikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: