Mengungkap Jejak Sejarah Akhir Abad ke-13: Kelahiran Majapahit dan Lamajang Tigang Juru

Mengungkap Jejak Sejarah Akhir Abad ke-13: Kelahiran Majapahit dan Lamajang Tigang Juru

Mengungkap Jejak Sejarah Akhir Abad ke-13: Kelahiran Majapahit dan Lamajang Tigang Juru-Foto: net-

Prasasti Yupa menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Kerajaan Kutai menganut agama Hindu, namun tetap melestarikan budaya lokal mereka.

Kemajuan budaya Kutai terlihat dari pelaksanaan upacara Vratyastoma pada masa Raja Mulawarman. Upacara ini dipimpin oleh seorang Brahmana lokal, menandakan tingginya penghargaan masyarakat Kutai terhadap pengetahuan.

Raja Mulawarman, putra Raja Asmawarman, dikenal sebagai penguasa yang bijaksana dan dermawan.

Ia memberikan sumbangan berupa emas, tanah, dan ternak kepada para Brahmana serta menyelenggarakan upacara sedekah di tempat-tempat suci seperti Waprakeswara.

Kerajaan Kutai mencapai puncaknya di bawah pemerintahan Raja Mulawarman, namun mengalami kemunduran pada masa Raja Dharma Selia dan akhirnya runtuh setelah konflik dengan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa.

Penting untuk dicatat bahwa Kerajaan Kutai Martapura berbeda dari Kerajaan Kutai Kartanegara, yang kemudian berubah menjadi kerajaan Islam pada tahun 1735.

BACA JUGA:Misteri dan Sejarah Ciung Wanara: Menyelami Legenda di Balik Wisata Bersejarah Ciamis

BACA JUGA:Mengenal Kain Ulos, Berikut Sejarah dan Fungsi Bagi Suku Batak

BACA JUGA:Apa Keistimewaan Taman Purbakala Cipari? Lokasi yang Cocok Dijadikan Tempat Belajar Sejarah di Kuningan

BACA JUGA:Eksplorasi Sejarah dan Keindahan: 7 Destinasi Wisata Terbaik di Nganjuk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: