Apa Itu Telok Ukan dan Ketan Gapit? Makanan Khas Palembang saat HUT RI

Apa Itu Telok Ukan dan Ketan Gapit? Makanan Khas Palembang saat HUT RI

Telok Ukan Makanan Khas Palembang saat HUT RI-Kolase by Pagaralampos.com-net

PAGARALAMPOS.COM – Jelang Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) pada 17 Agustus, Palembang, sebagai salah satu kota bersejarah di Indonesia, memiliki tradisi kuliner yang unik dan menggugah selera. 

Dua kudapan spesial yang muncul hanya setahun sekali di kota ini adalah telok ukan dan ketan gepit.

Keduanya merupakan sajian khas yang sangat dinantikan oleh warga Palembang dan pengunjung, dan hanya tersedia pada periode menjelang kemerdekaan.

Telok Ukan: Kudapan Tradisional yang Menggugah Selera

BACA JUGA:Kelezatan Kuliner Rejang: Hidangan Autentik Bengkulu yang Bikin Ngiler

Telok ukan adalah salah satu kudapan khas yang tidak bisa ditemukan setiap hari. 

Terbuat dari telur bebek yang dicampur dengan santan, air, garam, gula, kapur sirih, dan diberi perwarna hijau alami dari daun pandan, telok ukan menawarkan cita rasa yang unik dan menggugah selera. 

Proses pembuatan telok ukan dimulai dengan mengeluarkan telur bebek dari cangkangnya sedikit demi sedikit. Kemudian, campuran bahan-bahan tersebut diaduk hingga rata dan dituangkan kembali ke dalam cangkang telur.

Setelah itu, cangkang telur yang berisi adonan ditutup dengan kayu gabus dan dikukus hingga matang. 

BACA JUGA:Eksplorasi Rasa Dieng: 5 Kuliner yang Paling Menggugah Selera di Destinasi Wisata Favorit

Hasilnya adalah kudapan yang lembut dengan rasa manis gurih yang khas, serta warna hijau yang cantik. 

Telok ukan dijual dengan harga Rp 5.000 per buah dan merupakan salah satu camilan yang sangat dicari menjelang 17 Agustus.

"Sudah jualan sejak tanggal 2 Agustus. Untuk satu telok ukan harganya Rp 5.000. Telok Ukan enak dimakan langsung atau bisa disantap bersama bongkol atau nasi," ujar Yuli, salah satu pedagang telok ukan.

Yuli membuka lapaknya dari pukul 10.00 WIB hingga malam hari. Namun, ada juga pedagang lain yang baru mulai berjualan sore hari karena mereka tidak bisa berjualan di depan area perkantoran Pemkot Palembang. “Kalau sore, mulai ramai yang mencari makanan ini karena hanya ada setahun sekali dan juga hanya sampai 17 Agustus. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: