Mengapa Perang Puputan Menjadi Simbol Perlawanan? Ternyata Ini Alasannya!
Perang Puputan di Bali-Kolase by Pagaralampos.com-net
5. Puputan Margarana (1946)
Setelah Indonesia merdeka, perang puputan kembali terjadi pada masa perang kemerdekaan di Desa Marga, Kabupaten Tabanan.
Pada tanggal 20 November 1946, pasukan Ciung Wanara di bawah pimpinan Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai melakukan perlawanan sengit melawan pasukan NICA (Nederlandsch-Indische Civiele Administratie) yang didukung oleh Belanda.
I Gusti Ngurah Rai dan seluruh pasukannya gugur dalam pertempuran ini, yang kini dikenang dengan berdirinya Candi Margarana.
Perang puputan yang terjadi di Bali merupakan bukti nyata keberanian dan semangat patriotisme rakyat Bali dalam mempertahankan tanah air mereka.
Meski menghadapi kekuatan militer yang jauh lebih superior, rakyat Bali tidak pernah mundur, memilih mati dengan kehormatan daripada hidup di bawah penjajahan.
Semangat ini menjadi warisan berharga bagi generasi penerus, sebagai simbol perlawanan dan pengorbanan demi kebebasan dan kehormatan tanah air.
Source: www.beritabali.com - 5 Perang Puputan Melawan Penjajah
https://www.beritabali.com/berita/201107020339/5-perang-puputan-melawan-penjajah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: