Film 200 Pounds Beauty, Bentuk Kritik Sosial akan Beauty Privilege

Film 200 Pounds Beauty, Bentuk Kritik Sosial akan Beauty Privilege

Film 200 Pounds Beauty, Bentuk Kritik Sosial akan Beauty Privilege-net-net

Kutukan Peti Mati menceritakan kisah seorang mahasiswa arkeolog bernama Bramanto Putra. Pada suatu hari, Bramanto Putra menemukan sebuah buku catatan kuno tepatnya di Pulau Onrust.

Konon katanya, buku tersebut sudah tersimpan selama 300 tahun. Meski begitu, kondisinya masih sangat bagus, bahkan tulisannya juga cukup jelas.

Berselang beberapa saat setelah penemuan, Bramanto Putra menghubungi seorang perempuan bernama Susan Sriwati.

BACA JUGA:Film Marriage with Benefits, Pernikahan Sandiwara dan Penuh Skandal

Teman sekaligus orang yang selama ini ia sukai, untuk melakukan riset terhadap buku tersebut. Alih-alih mendapatkan penemuan yang mereka inginkan, Susan Sriwati justru tidak sengaja membaca sebuah tulisan.

Sederet tulisan dengan huruf asing itu ternyata adalah mantra. Akibat dari hal itu, arwah-arwah penasaran mulai merasuki tubuh Susan.

Dalam sinopsis Kutukan Peti Mati, terdapat 3 arwah yang selama ini mati dalam keadaan tidak tenang. Mereka adalah sepasang kekasih yakni Maria Van De Velde dan Jan Koenraad.

Serta seorang budak pengukir batu makan bernama Hasan. Melihat kondisi Susan semakin tidak terkendali, Bramanto meminta bantuan sang paman Profesor Daniel untuk melakukan penyelidikan.

Namun tanpa mereka duga, ternyata ada sosok lain yaitu seorang iblis bernama Dokter Machinebouw. Dokter wabah penguasa dunia kegelapan di Pulau Onrust yang turut memburu jiwa Susan.

Bramanto bersama Profesor Daniel harus melawan kekuatan jahat Dokter Machinebouw demi membawa Susan kembali.

BACA JUGA:6 Film Pahlawan Super dengan Rating Rendah hingga Serialnya Dihentikan, Kenapa?

Film Pertama dari Balai Pustaka Indonesia

Sinopsis Kutukan Peti Mati menjadi cerita pertama dari Balai Pustaka Indonesia yang berhasil difilmkan.

Sebelumnya PT Balai Pustaka merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penerbitan, percetakan, serta multimedia.

Sesuai mandat Menteri BUMN Erick Thohir, yang memerintahkan semua jajaran BUMN dan Anak Usahanya untuk bertransformasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: