Sinopsis Film Korea Swallow, Gerakan Mahasiswa Tahun 1983

Sinopsis Film Korea Swallow, Gerakan Mahasiswa Tahun 1983

Sinopsis Film Korea Swallow, Gerakan Mahasiswa Tahun 1983-net-net

Dengan adanya sinopsis film horor ini tentu calon penonton bisa lebih penasaran lagi untuk mengetahui cerita kelanjutannya.  Khanzab menjadi salah satu film terbaru dengan genre horor.

Film Khanzab ini sudah tayang pada 20 April 2023 lalu di bioskop. Tentunya film Khanzab tepat sebagai tontonan menjelang hari raya Idul Fitri 1444 Hijriyah.

Film Khanzab bisa menjadi salah satu rekomendasi film horor terbaru yang bisa membuat jantung berdetak kencang.

BACA JUGA:Sinopsis Film Kutukan Cakar Monyet, Persekutuan Manusia dan Iblis

Film horor terbaru ini disutradarai oleh Anggy Umbara yang telah berhasil menciptakan karya-karya seperti Si Manis Jembatan Ancol dan Suzanna: Bernapas dalam Kubur.

Khanzab merupakan film horor spin of dari film Makmum 1 dan 2 dengan sutradara yang sama.  Dee Company menjadi rumah produksi yang menggarap film horor terbaru ini.

Sutradara menggandeng berbagai aktor dan aktris ternama Indonesia dalam film ini. Deretan pemain tersebut seperti Yasamin Jasem, Tika Bravani, Arswendy Beningswara, dan Munggaran Meldart. 

Selain itu, Rizky Hanggono, Vonny, Fuad Idris, Anggraini, Badriyah Afiff, Sabian Liza, dan Sherly Drisanna juga turut hadir.

Mereka akan berakting menjadi satu untuk membuat para penonton ketakutan. Maka dari itu, perlu menyiapkan diri sebelum menyaksikan film horor terbaru ini.

BACA JUGA:Sinopsis Film Jin dan Jun, Remake Sinetron Legendaris Era 90an

Trauma Masa Lalu

Sinopsis film Khanzab menceritakan tentang seorang gadis yang memiliki trauma pada masa lalunya. Gadis tersebut bernama Rahayu (Yasamin Jasem) memiliki trauma karena kematian ayahnya yang terpenggal.

Ayah Rahayu terpenggal karena masyarakat anggap sebagai dukun santet Banyuwangi pada tahun 1988. Rahayu menyaksikan langsung dengan mata kepalanya sendiri kejadian pemenggalan kepala ayahnya tersebut. 

Oleh karena itu, sampai saat ini ia masih trauma. Setelah kejadian tersebut, bersama adik dan ibu tirinya meninggalkan Banyuwangi. Mereka kembali di rumah masa kecilnya di Jetis.

Tetapi, masyarakat telah mengucilkan keluarga Rahayu karena mereka telah menganggap sebagai keluarga dukun santet. Rahayu mencoba untuk tetap sabar dan berpikir positif. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: