Sejarah Pulau Kemaro, Ada Legenda Cinta Pupus di Sungai Musi

Sejarah Pulau Kemaro, Ada Legenda Cinta Pupus di Sungai Musi

Foto : Bangunan Pagoda di Pulau Kemaro.--Instagram

PALEMBANG, PAGARALAMPOS.COM - Alkisah, dua anak manusia berbeda etnis, Tan Bun An dan Siti Fatimah, jatuh cinta. Kisah mereka berakhir tragis di Sungai Musi, tetapi abadi dalam legenda Pulau Kemaro.

Kisah Tan Bun An dan Siti Fatimah terukir di sebuah prasasti bertanda Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Palembang yang berada di kompleks Kelenteng Hok Cing Bio di Pulau Kemaro, Palembang, Sumatera Selatan.

Diceritakan, Tan Bun An terjun ke Sungai Musi mengejar guci-guci berisi emas hadiah keluarganya di Tiongkok yang awalnya disangka hanya berisi sawi asin.

Saat ia tak kembali, pengawalnya menyusul terjun, tetapi juga tak terlihat lagi. Dirundung resah, Fatimah, putri Palembang itu, menyusul kekasihnya terjun ke Sungai Musi dan tak pernah terlihat lagi.

BACA JUGA:Sayy, Dari KI Park hingga Pulau Kemaro, Petualangan Seru di Palembang, Cus Kita Hiling Kawan

Beberapa waktu kemudian, dari tempat sejoli itu terjun muncul pulau kecil yang tak tenggelam saat Musi pasang sekalipun.

Warga kemudian menamakannya Pulau Kemaro (Kemarau) karena selalu jauh dari jangkauan pasang Musi. Inilah legenda asal mula pulau seluas sekitar 180 hektar itu.

Hingga kini, Kelenteng Hok Cing Bio di Pulau Kemaro menjadi salah satu tujuan wisata di Palembang.


Foto : Bangunan berarsitektur China di Pulau Kemaro.--Instagram

Tak hanya legenda Tan Bun An dan Siti Fatimah yang menjadi daya tarik Pulau Kemaro, tetapi juga kelenteng tua Hok Cing Bio yang diyakini dibangun ratusan tahun lalu.

BACA JUGA:Pulau Kemaro. Pusat Perayaan Imlek dan Cap Go Meh Masyarakat Tionghoa Palembang

Sejak 2006, Pulau Kemaro semakin menawan dengan tambahan pagoda setinggi sembilan lantai.

Dari Sungai Musi, bangunan berwarna merah ini terlihat anggun, menyembul di antara kompleks industri dan kapal-kapal yang berlabuh.

Suasana Pulau Kemaro terlihat lengang. Hanya satu-dua orang yang tampak menikmati es kelapa muda di bawah naungan pepohonan rimbun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: