Sejarah Sang Kapitan Cina di Palembang, Peristirahatan Terakhirnya di Tepian Musi

Sejarah Sang Kapitan Cina di Palembang, Peristirahatan Terakhirnya di Tepian Musi

Foto : Manuskrip diduga berisi silsilah Kampung Kapitan.--National Geographic

PALEMBANG, PAGARALAMPOS.COM - Dinding kayu rumah panggung keluarga Choa bercat putih ternyata menyimpan kenangan nenek moyang mereka di Pecinan PALEMBANG. Kami melihat bingkai foto hitam putih.

Foto memperlihatkan suasana sedih saat jenazah Tjoa Ham Hin dilepasliarkan di Dermaga Kampung Kapitan di tepian Sungai Musi.

Lukisan kapten laut Tiongkok dan serangkaian foto tak terlupakan menceritakan kisah keluarga Sang Kapitan.

Kampung Kapitan terletak di seberang Benteng Kuto Besak, Pusat bertahtanya Kesultanan Palembang.

BACA JUGA:Menelusuri Benteng Kembar di Palembang, Dimanakah Lokasinya Sekarang?

Sungai Musi memisahkan mereka. Penduduk setempat percaya bahwa nenek moyang desa ini mempunyai hubungan dengan keluarga Sultan.

Seorang Kapitan Tionghoa mewarisi tiga rumah bergaya India di Desa Kapitan. Nama kampung ini mengacu pada tempat tinggal para perwira Tionghoa yang tinggal di tepian Sungai Musi.

Kapitan diangkat oleh VOC dan menjabat secara turun temurun hingga berdirinya Pemerintahan Hindia Belanda.

Sebenarnya, "capitan" adalah kata dalam bahasa Portugis yang mengacu pada posisi seseorang yang memerintah suatu komunitas. Meski menyandang gelar kapten, namun jabatan tersebut tidak ada kaitannya dengan kegiatan militer.

BACA JUGA:Serunya Menggoyang Lidah di Palembamg, Restoran Hits Dipinggiran Sungai Musi

BACA JUGA:Restoran di Palembang Yang Wajib Kamu Cobain, Instgramble dan Bernuansa Tempo Doeloe

Oleh karena itu, kapten Tionghoa hanya mempunyai wewenang di kalangan masyarakat mengenai pembinaan masyarakat Tionghoa di Palembang, seperti perdagangan, pemungutan pajak, izin usaha, izin tinggal, dan penerbitan akta kelahiran dan perkawinan.

Sebuah foto di dinding rumah Choa menunjukkan bagaimana jenazah Kapten Shina dibawa dengan perahu ke tempat peristirahatan terakhirnya.


Foto : Potret Babe Kohar, sesepuh Kampung Kapitan.--National Geographic

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: