Suku Aborigin: Jejak Sejarah dan Penempatan di Australia Selama 65.000 Tahun

Suku Aborigin: Jejak Sejarah dan Penempatan di Australia Selama 65.000 Tahun

Suku Aborigin: Jejak Sejarah dan Penempatan di Australia Selama 65.000 Tahun-Foto: net-

Pada tahun 2008, Perdana Menteri Kevin Rudd meminta maaf secara nasional atas tindakan pemerintah terhadap Generasi yang Terampas. Sejak saat itu, Australia berusaha mengatasi kesenjangan sosial yang dihadapi masyarakat Aborigin.

Perjuangan Berlanjut

Saat ini, masyarakat Aborigin Australia masih berjuang untuk mempertahankan budaya mereka serta mendapatkan pengakuan dan kompensasi dari pemerintah. Pada tahun 2023, referendum nasional untuk mengakui masyarakat Aborigin dalam konstitusi gagal, yang dianggap sebagai pukulan bagi banyak komunitas Aborigin. 

Namun, ada kemajuan di bidang lain. Beberapa negara bagian, seperti Victoria, telah mengembangkan kerangka kerja untuk perundingan perjanjian, dengan tujuan untuk mengakui kedaulatan Aborigin dan memberikan kompensasi atas ketidakadilan historis. Sejarawan dan penulis Aborigin, Jackie Huggins, menilai bahwa ini adalah langkah menuju perbaikan tatanan masyarakat. Meskipun demikian, penyembuhan luka mendalam akibat warisan kolonial memerlukan lebih dari sekadar perjanjian.

Sementara itu, warga Aborigin Australia tetap mempertahankan kedaulatan mereka yang tidak pernah diserahkan atau dihapuskan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: