Bagaimana Museum Sasmitaloka Menyimpan Kenangan Jenderal Sudirman? Begini Sejarahnya!
Museum Sasmitaloka-Kolase by Pagaralampos.com-net
Dari 18 Desember 1945 hingga 19 Desember 1948, tempat ini berfungsi sebagai kediaman resmi Jenderal Sudirman, Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat.
Selama Perang Kemerdekaan dan Agresi Militer Belanda II, gedung ini juga berperan sebagai Markas Informasi voor Geheimen Brigade T dari tentara Belanda.
BACA JUGA:Berkedok Demi Kesejahteraan Rakyat! Inilah Ritual Menyimpang Raja Kertanegara
Pada 27 Desember 1949, gedung ini diubah menjadi Markas Komando Militer Yogyakarta.
Selain itu, gedung ini juga digunakan sebagai asrama Resimen Infanteri XIII dan Penderita Cacat.
Pada periode 17 Juni 1968 hingga 30 Agustus 1982, bangunan ini menjadi Museum Angkatan Darat.
Perubahan fungsi ini mencerminkan pentingnya gedung dalam berbagai fase sejarah militer Indonesia.
BACA JUGA:Peninggalan Bersejarah Candi Arjuna yang diyakini Miliki Segelintir Kisah Menarik!
Peresmian Museum
Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman diresmikan pada 30 Agustus 1982 oleh Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Poniman.
Nama "Sasmitaloka" berasal dari bahasa Sanskerta, yang berarti "tempat untuk mengenang," dengan "Sasmita" berarti "pengingat" dan "loka" berarti "tempat."
Museum ini didirikan untuk menghormati dan mengenang pengabdian serta perjuangan Jenderal Sudirman.
BACA JUGA:Sebagian Wanita Sparta Punya Dua Suami, Mengupas Kisah Sejarah Yunani Kuno!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: