Apa yang Membuat Suku Angkola Istimewa? Temukan Fakta dan Sejarah Menarik di Sini!

Kata "Angkola" memiliki dua makna penting: sebagai nama wilayah atau teritori, dan sebagai nama etnik yang merupakan bagian integral dari masyarakat Sumatera Utara.

Sebelum kemerdekaan Indonesia, Tapanuli Selatan dikenal sebagai Afdeling, yang dipimpin oleh seorang Residen dengan pusat pemerintahan di Padangsidimpuan.

Afdeling ini terbagi menjadi tiga Ondering, yaitu Angkola dan Sipirok, dengan pusat pada Padangsidimpuan, serta Onder Afdeling Padang Lawas dan Onder Afdeling Mandailing di kota Nopan.

BACA JUGA:Mengenal Kehidupan Suku Punan Batu, Begini Identitas dan Kelangsungan Manusia di Pulau Kalimantan

 

Ketiga Onder Afdeling ini setara dengan wilayah kabupaten dan dipimpin oleh seorang Bupati. 

Setelah pemulihan kekuasaan pada tahun 1949, seluruh wilayah digabung menjadi satu kabupaten dengan pusat pemerintahan di Padangsidimpuan. 

Kini, wilayah yang dulunya Onder Afdeling Angkola telah berkembang menjadi berbagai kecamatan, seperti Sipirok, Arse, Padangsidimpuan Timur, Saipar Dolok Hole, Aek Bilah, Batang Angkola, Sayur Matinggi, Sigalangan, dan Batang Toru, termasuk kecamatan Dolok dengan ibu kota di Sipiongot.

Kehidupan dan Budaya

BACA JUGA:Mengenal Kehidupan Suku Laut, Berbulan-bulan Hidup di Perahu!

 

Suku Angkola memiliki akar sejarah yang sangat dalam, dengan dugaan bahwa mereka telah mendiami wilayah tersebut sejak sekitar 9000 tahun sebelum Masehi. 

Mereka merupakan bagian dari Etnik Angkola yang telah ada jauh sebelum penjajahan Belanda.

Padang Bolak adalah wilayah asal masyarakat Suku Angkola, dan di daerah Porbiti terdapat peninggalan sejarah seperti Candi Biara, yang merupakan warisan dari agama Hindu dan Buddha. 

Bahasa yang digunakan oleh Suku Angkola mirip dengan bahasa Batak Toba dan Mandailing, karena wilayah mereka berada di antara kedua kelompok tersebut.

Sumber: