Mengupas Kisah Daha yang Muncul Jadi Ibu Kota Setelah Majapahit Runtuh

Mengupas Kisah Daha yang Muncul Jadi Ibu Kota Setelah Majapahit Runtuh

Daha yang Muncul Jadi Ibu Kota Setelah Majapahit Runtuh-Kolase by Pagaralampos.com-net

PAGARALAMPOS.COMSejarah Nusantara selalu menyimpan kisah-kisah menarik tentang kerajaan-kerajaan besar yang pernah berjaya di masa lampau. 

Di antara kerajaan-kerajaan tersebut, Kediri dan Majapahit sering kali menjadi pusat perhatian.

Namun, ada kisah menarik yang menyebutkan bahwa kedua kerajaan ini pernah berada di bawah pengaruh sebuah entitas yang disebut Keling. 

Kisah ini diambil dari berbagai sumber sejarah, termasuk prasasti Jiyu dan catatan sejarawan Portugis, Tomé Pires.

 

BACA JUGA:Eksplorasi Sejarah Suku Musi Banyuasin, Mengenal Keberagaman Budaya di Sumatera Selatan

Pengaruh Keling dalam Sejarah Kediri dan Majapahit

Menurut prasasti Jiyu, gelar yang disandang oleh Bhatara Keling Girindrawardhana Dyah Ranawijaya mencakup Sri Wilwatiktapura-Janggala-Kadiri Prabhu Natha. 

Gelar ini menunjukkan bahwa Kediri dan Majapahit pernah berada di bawah pengaruh Keling. 

Girindrawardhana Dyah Ranawijaya, yang juga dikenal sebagai penguasa Majapahit setelah wafatnya Sang Prabhu Giripati Prasuta Bhupati Ketubhuta Dyah Suraprabhawa pada tahun 1478, memindahkan ibu kota dari Majapahit ke Keling.

BACA JUGA:Sebagian Wanita Sparta Punya Dua Suami, Mengupas Kisah Sejarah Yunani Kuno!

 

Masa pemerintahan Dyah Ranawijaya ini menandai perubahan penting dalam sejarah Majapahit. 

Ketika Majapahit tidak lagi berfungsi sebagai ibu kota kerajaan, Keling mengambil alih peran tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: