Pernikahan Dini di Pagaralam Masih Tinggi, Ini Upaya TP-PKK Pagaralam untuk Menurunkan Angka 2,30 Persen
Pernikahan Dini di Pagaralam Masih Tinggi, Ini Upaya TP-PKK Pagaralam untuk Menurunkan Angka 2,30 Persen--
BACA JUGA:Review Lengkap: 8 Kelebihan dan Kekurangan Samsung Galaxy A35 5G, Simak Sampai Habis Sebelum Membeli
Pj Ketua TP-PKK Kota Pagaralam, Liza Rahayu Pratiwi, menjelaskan bahwa TP-PKK berperan sebagai mitra dalam melaksanakan program-program pemerintah, termasuk pencegahan pernikahan dini.
Program pencegahan pernikahan dini ini merupakan program unggulan TP-PKK Pusat dan Provinsi, dan TP-PKK Kota Pagaralam juga mengikuti dan menyelaraskan program-program tersebut.
“Kita berharap para siswa peserta sosialisasi dapat mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh. Semoga dengan giat ini dapat menurunkan angka pernikahan dini di Kota Pagaralam, yang saat ini berada di angka 2,30%,” tandas Liza.
Dampak Sosial dan Ekonomi Pernikahan Dini
BACA JUGA:Monitoring dan Evaluasi Keuangan di MAN 1 Pagar Alam, Langkah Menuju Pengelolaan yang Lebih Baik
Pernikahan dini tidak hanya berdampak pada kesehatan dan pendidikan anak-anak, tetapi juga membawa dampak sosial dan ekonomi yang signifikan.
Anak-anak yang menikah di usia dini seringkali putus sekolah, yang mengurangi kesempatan mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Selain itu, pernikahan dini sering kali mengakibatkan kehamilan remaja, yang dapat membawa risiko kesehatan serius bagi ibu muda dan bayinya.
Kehamilan di usia muda sering kali berisiko tinggi, dengan komplikasi yang bisa berakibat fatal baik bagi ibu maupun bayi.
BACA JUGA:Pengembangan Wisata Taman Apung, Inovasi Baru untuk Daya Tarik Wisatawan
Dalam jangka panjang, pernikahan dini juga berkontribusi pada siklus kemiskinan yang berkelanjutan.
Strategi Pencegahan yang Efektif
Untuk menurunkan angka pernikahan dini, DP2KBP3A dan TP-PKK telah merancang berbagai program edukasi dan sosialisasi yang ditargetkan pada remaja dan keluarga.
Program-program ini mencakup penyuluhan tentang pentingnya pendidikan, kesehatan reproduksi, serta hak-hak anak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: