Kisah Keberanian Tentara Pelajar Korea, Berikut Sinopsis Film 71 Into the Fire

Kisah Keberanian Tentara Pelajar Korea, Berikut Sinopsis Film 71 Into the Fire

Kisah Keberanian Tentara Pelajar Korea, Berikut Sinopsis Film 71 Into the Fire-net-net

Film action biasanya dikenal dengan tokoh utama yang terlibat dengan sebuah tantangan atau permasalahan, kemudian adanya perkelahian antara tokoh utama dan musuhnya, adanya ledakan dan senjata api untuk memacu adrenalin para penonton.

 

Bisa dikatakan, kalau Kandahar masuk ke dalam film bergenre action. Gerard Butler sukses menjadi tokoh utama yang digambarkan dengan sosok yang gagah, cerdas, memiliki banyak relasi yang dapat membantunya untuk survive, punya kemampuan fisik yang sangat baik setiap kali harus berhadapan dengan musuhnya.

Lokasinya yang ada di Timur Tengah, padang gurun, cuaca panas semakin menguatkan kalau Gerard Butler sebagai tokoh utama yang sangat kuat karena harus berjuang di wilayah musuh.

Digambarkan juga bisa mengalahkan setiap musuh yang ada di depannya. Terlebih musuh yang hadir di film ini adalah pasukan elit dari dua negara, Iran dan Afghanistan yang mana kedua negara ini memburu Gerard Butler dengan segala cara dengan menembakkan senjata ataupun bom bahkan sampai mengikuti mereka dalam perjalanannya menuju Kandahar.

 

Film ini menjadi semakin keren lagi karena berdasarkan dari kisah nyata dari sang penulis film, Mitchell LaFortune.

Dulu, Mitchell adalah seorang perwira intelijen Amerika Serikat yang ditugaskan ke Afghanistan setelah pembocoran informasi intelijen yang dilakukan oleh Edward Snowden di tahun 2013.

Memang sudah ada banyak film action yang diambil dari kisah nyata, tapi dengan hadirnya Kandahar, bisa menambah list film bergenre action berdasarkan kisah nyata.

Tapi, di balik semua keunggulan yang sudah dibagikan sebelumnya, pastinya ada hal yang kurang dari film Kandahar yang diperankan oleh Gerard Butler.

Film action biasanya memacu adrenalin sampai sampai kita lupa durasi filmnya. Tapi untuk film action yang satu ini, justru sedikit membosankan karena durasi dan alur cerita yang terlalu panjang dan bertele-tele.

 

Sehingga, momen yang dibangun di akhir film jadi kurang klimaks. Perkelahian dan adu senjata memang dihadirkan di film ini, tapi karena alur cerita yang bertele tele, akhirnya sisi tembak tembak rasanya terlalu sedikit.

Background story yang dibangun dari masing masing tokoh dan juga korelasi antar tokoh dalam cerita ini juga kurang. Bahkan di akhir film, alur cerita seakan sudah ketebak dan kurang geregetan.

Dibalik dari kelebihan dan kekurangannya, film Kandahar hadir untuk mengobati rasa rindu penggemar film action, sekaligus juga untuk mengobati rasa rindu aksi heroik Gerard Butler di film action.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: