Menelusuri Jejak Kerajaan Pajajaran: Dari Raja-raja Legendaris hingga Situs Bersejarah yang Bertahan

Menelusuri Jejak Kerajaan Pajajaran: Dari Raja-raja Legendaris hingga Situs Bersejarah yang Bertahan

Menelusuri Jejak Kerajaan Pajajaran: Dari Raja-raja Legendaris hingga Situs Bersejarah yang Bertahan-Foto: net-

BACA JUGA:Sejarah dan Keistimewaan Masjid Nabawi: Simbol Kebanggaan Umat Muslim

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Tokoh Tiga Serangkai, Simak Disini Profil dan Kisah Perjuangannya

Setelah Pajajaran runtuh, sejumlah punggawa istana meninggalkan keraton dan menetap di daerah Lebak.

Mereka menetapkan tata cara kehidupan lama yang ketat dan sekarang dikenal sebagai orang Baduy.

Peninggalan Kerajaan Pajajaran

Walaupun sudah runtuh, Kerajaan Pajajaran masih memiliki sejumlah peninggalan yang ada hingga saat ini. Beberapa peninggalan tersebut adalah:

BACA JUGA:Jejak Sejarah Suku Akit: Asal-Usul Penduduk Pulau Rupat, Riau

BACA JUGA:Eksplorasi Sejarah Jalan Braga: Destinasi Wisata yang Sarat Makna di Bandung

1. Serat Babad Pajajaran

Naskah kuno ini menceritakan silsilah raja di Kerajaan Pajajaran, serta asal-usul lahirnya kerajaan tersebut. Naskah ini juga berisi kearifan dan keseharian masyarakat Sunda pada masa lampau.

2. Carita Parahyangan

Naskah yang dibuat pada akhir abad ke-16 ini menceritakan sejarah Sunda, mulai dari zaman Kerajaan Galuh sampai runtuhnya Kerajaan Pajajaran oleh Kesultanan Banten.

Naskah ini juga memuat berbagai nama tempat, baik yang berada di dalam kekuasaan Kerajaan Pajajaran maupun daerah lainnya di Pulau Jawa.

BACA JUGA:Penemuan Prasasti Kuno di Sacsayhuamán Berusia 30.000 Tahun, Mengguncang Sejarah Manusia

BACA JUGA:Eksplorasi Sejarah Jalan Braga: Destinasi Wisata yang Sarat Makna di Bandung

Beberapa nama daerah itu masih ada sampai sekarang, seperti Ancol, Ciranjang, Cirebon, Gunung Galunggung, Kabupaten Kuningan, Gunung Puntang, Rancamaya, dan Citarum (dalam naskah ditulis "tarum").

3. Carita Waruga Guru

Naskah ini dibuat pada akhir abad ke-17 atau sekitar awal abad ke-18. Naskah ini ditulis di atas kertas daluang dan memakai bahasa Sunda kuno.

Di antara dua naskah sebelumnya, naskah ini dianggap sebagai naskah kuno termuda dan termasuk naskah periode transisi yang memiliki nuansa Islami.

Isi naskah Carita Waruga Guru berkisar tentang silsilah raja-raja di Kerajaan Pajajaran yang dirunut dari Nabi Adam.

BACA JUGA:Sejarah dan Keistimewaan Masjid Nabawi: Simbol Kebanggaan Umat Muslim

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Tokoh Tiga Serangkai, Simak Disini Profil dan Kisah Perjuangannya

Isi naskah ini secara tidak langsung menggambarkan pencampuran budaya Hindu yang sebelumnya dianut orang Sunda dengan ajaran Islam yang baru datang belakangan.

Beberapa pihak meyakini bahwa isi naskah ini sebelumnya adalah cerita lisan.

4. Prasasti Batu Tulis

Peninggalan Kerajaan Pajajaran ini terletak di Jalan Batu Tulis no. 54, Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat.

Prasasti ini dibuat pada tahun 1533 M oleh Raja Surawisesa yang merupakan anak Sri Baduga Maharaja alias Prabu Siliwangi. Prasasti ini memuat tulisan Sunda kuno yang berisi kekaguman Surawisesa kepada ayahnya.

Jika Anda datang ke kompleks tempat prasasti ini berada, Anda bisa menemukan beberapa peninggalan sejarah dari Raja Surawisesa, seperti Batu Tapak yang memuat bekas telapak kaki Raja Surawisesa dan Batu Lingga yang merupakan bekas tongkat pusaka Kerajaan Pajajaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: