Sejarah Ketangguhan KRI Dewaruci, Pelayaran di Jalur Rempah Kuno

Sejarah Ketangguhan KRI Dewaruci, Pelayaran di Jalur Rempah Kuno

Foto : KRI Dewaruci pelayaran rempah.-Sejarah Ketangguhan KRI Dewaruci, Pelayaran di Jalur Rempah Kuno-National geographic

Jelang KRI Dewaruci bertolak dari Sabang, "Pak Pakih dengan rela dan bangga telah merestui KRI Dewaruci dengan seluruh anak buahnja, merestuinya dengan doa penolak bala, dan sebagainja," tulisnya. "Dan berhamburanlah beras kuning dan tepung tawar."

Kowaas mengungkapkan rona wajah orang sepuh itu, "Bahagia, adalah kata jang tepat untuk melukiskan perasaan beliau pada waktu itu." 

BACA JUGA:KRI Torani : Kapal Patroli Cepat TNI AL Yang Dipersenjatai Meriam Juga Difungsikan SAR

Upacara dengan menabur beras kuning dan tepung tawar juga berulang dalam penyambutan KRI Dewaruci dan peserta Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024. Lokasinya pun boleh jadi sama, yakni di tepi Pelabuhan Sabang.

Komandan KRI Dewaruci dan seluruh Laskar Rempah Batch-2 'Kayumanis' disambut dengan sirih pinang, kemudian seorang berbusana serba hitam melakukan tradisi tepong tawar. 

Komandan Pelabuhan TNI-AL Sabang, Gita Muharam, dalam sambutannya mengatakan, "Hari ini merupakan hari yang spesial, kami dapat menyambut KRI kebanggaan dari Angkatan Laut, yakni KRI Dewaruci."

Gita melanjutkan, KRI Dewaruci merupakan kapal legendaris yang digunakan oleh seluruh taruna Akademi Angkatan Laut sebelum dilantik menjadi perwira untuk misi mengelilingi dunia bertajuk Kartika Jala Krida.

BACA JUGA:Pertahanan TNI AL Semakin Kuat, Uji Peluncuran Rudal Hanud Mica Naval

"Alhamdulillah kita dapat bernostalgia kembali pada KRI Dewaruci. Pelayaran melewati titik-titik yang mengandung sejarah perdagangan dan budaya penting menjadi simbol keterhubungan daerah dalam historis jalur rempah."

Bersama KRI Dewaruci dan laskar rempah terpilih, Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024 akan menjelajahi kearifan di tujuh lokasi persinggahan dagang kuno.

Kegiatan ini akan mengingatkan kita pada saat kejayaan perdagangan rempah-rempah silam, termasuk Kota Sabang. 

"Kami berharap semoga muhibah budaya ini dapat dijadikan wahana untuk mengaktifkan kembali jalur rempah yang dulu pernah ada," ujar Gita, "menghubungkan titik-titik rempah dan mempererat ikatan budaya antarwilayah."

Irini Dewi Wanti, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, mengatakan bahwa pada tahun ini Muhibah Budaya Jalur Rempah singgah ke negeri tetangga—Malaysia.

BACA JUGA:Inilah Kemampuan Denjaka, Prajurit Elit TNI AL, Penyusup yang Mumpuni di Medan Tempur

Untuk menegaskan keterhubungan budaya sekaligus sebagai upaya mengusulkan Jalur Rempah menuju warisan dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: