Bitcoin (BTC) Menghadapi Tantangan Pasca-Halving: Analisis Perkembangan Harga dan Dampaknya

PAGARALAMPOS.COM - Pada hari Minggu yang cerah tanggal 16 Juni 2024, pasar kripto melihat Bitcoin (BTC), mata uang kripto utama, menunjukkan sedikit semangat dengan kenaikan harga sebesar 0,3 persen. 

Saat ini, harga Bitcoin berada di level US$ 66.169 dalam jangka waktu 24 jam terakhir, mencerminkan pergerakan harga yang stabil setelah beberapa bulan pasca-halving.

Bitcoin telah mengalami periode signifikan sejak Halving pada bulan April 2024, namun dampaknya tidak langsung memberikan dorongan yang diharapkan oleh banyak investor. 

Halving Bitcoin, yang terjadi sekitar setiap empat tahun, merupakan peristiwa yang ditunggu-tunggu dalam komunitas kripto karena potensi pengaruhnya terhadap harga. 

BACA JUGA:Whale Bitcoin di Bursa Kripto Bybit dan HTX: Sentimen Bullish Menguat

Tetapi, seperti yang telah terlihat, reaksi pasar terhadap halving tidak selalu berjalan sesuai harapan.

Reaksi Pasar Pasca-Halving

Sejak Halving pada April 2024, Bitcoin mengalami periode koreksi harga yang signifikan. 

Koreksi ini tidak jarang terjadi setelah peristiwa Halving karena banyak investor yang melakukan shorting atau penjualan jangka pendek untuk memanfaatkan momen FOMO (Fear of Missing Out) yang terjadi sebelumnya.

Menurut analisis dari Rekt Capital, seorang ahli kripto yang terkenal di media sosial, siklus Halving Bitcoin dapat dibagi menjadi dua tahap utama: Re-akumulasi dan Tren Naik Parabola.

BACA JUGA:Bitcoin Berjuang untuk Bertahan di Tengah Tantangan, Tumpuan Pasar di Pertemuan FOMC dan Laporan CPI AS

Tahap Re-akumulasi (Kotak Merah)

Tahap pertama setelah Halving adalah tahap Re-akumulasi. Ini adalah periode di mana harga Bitcoin cenderung bergerak mendatar atau mengalami fluktuasi kecil dalam rentang harga tertentu. 

Menurut Rekt Capital, periode ini dimulai beberapa minggu sebelum Halving dan dapat berlangsung selama beberapa bulan. 

Sumber: