Menelusuri Asal Usul Kelapa Sawit: Ternyata Begini Sejarah dan Perkembangannya di Indonesia

Menelusuri Asal Usul Kelapa Sawit: Ternyata Begini Sejarah dan Perkembangannya di Indonesia

Menelusuri Asal Usul Kelapa Sawit-Kolase by pagaralampos.com-Net

PAGARALAMPOS.COM - Kelapa sawit, sebuah tanaman yang diperkenalkan ke Indonesia oleh orang-orang Belanda pada abad ke-19, telah mengalami perjalanan panjang yang penuh dinamika.

Awal mula kehadiran kelapa sawit di Indonesia dimulai pada tahun 1848, ketika Dr. D. T. Pryce membawa benih dari Bourbon, Mauritius, dan Hortus Botanicus, Amsterdam, ke Kebun Raya Bogor. 

Benih-benih ini tumbuh subur di tanah Jawa, menghasilkan pohon kelapa sawit pertama di Asia Tenggara yang mencapai ketinggian 12 meter. 

Pada tahun 1875, biji-bijinya mulai disebar ke Pulau Sumatra, memulai perjalanan panjang kelapa sawit sebagai komoditas utama.

BACA JUGA:Sebagian Wanita Sparta Punya Dua Suami, Mengupas Kisah Sejarah Yunani Kuno!

Era kolonial Hindia Belanda menjadi tonggak penting dalam perkembangan industri kelapa sawit di Indonesia. 

Pada tahun 1911, perusahaan Sungai Liput Cultuur Maatschappij didirikan di Deli, Sumatra Timur, menjadi salah satu yang pertama mengelola perkebunan kelapa sawit secara besar-besaran. 

Di sepanjang pantai Timur Sumatra, terdapat sejumlah perusahaan besar yang mengelola perkebunan karet dan kelapa sawit.

Organisasi seperti Algemene Vereneging voor Rubberplanters ter Oostkus van Sumatera (AVROS) berperan penting dalam mengatur dan memajukan industri perkebunan di wilayah tersebut.

BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat, Sifat dan Karakter Pandawa Lima dalam Kisah Pewayangan Mahabharata

Ekspor kelapa sawit pertama kali tercatat pada tahun 1919 dari perkebunan di pesisir Timur Sumatra. Meskipun sempat mengalami penurunan produksi selama Perang Dunia Pertama, industri ini kembali bangkit pada tahun 1921. 

Luas lahan perkebunan kelapa sawit terus berkembang pesat, mencapai 31.600 hektare pada tahun 1925 dengan produksi yang signifikan terutama di Aceh Timur.

Setelah kemerdekaan Indonesia, pemerintah fokus untuk mengambil alih kendali perusahaan-perusahaan asing yang masih mengelola perkebunan kelapa sawit. 

Pada tahun 1958, nasionalisasi dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan Belanda di bawah pengawasan Badan nasionalisasi Perusahaan Belanda (BANAS), termasuk perkebunan kelapa sawit di Sumatra Utara. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: