Lonceng Cakra Donya: Peninggalan Bersejarah yang Menghubungkan Aceh dan Tiongkok
Lonceng Cakra Donya-Kolase by pagaralampos.com-Net
PAGARALAMPOS.COM - Aceh, yang juga dikenal sebagai Tanah Rencong, adalah sebuah wilayah yang kaya akan sejarah dan budaya.
Salah satu peninggalan budaya yang paling penting di Aceh adalah Lonceng Cakra Donya.
Benda bersejarah ini merupakan warisan dari masa Kesultanan Samudera Pasai dan masih berdiri tegak hingga hari ini.
Lonceng ini memberikan wawasan mendalam tentang peradaban dan sejarah hubungan diplomatik antara kerajaan di Nusantara dengan Dinasti Ming, sebuah kekuatan besar di Asia.
BACA JUGA:Menyimpan Cerita Menarik! Inilah 4 Tempat Wisata Sejarah PALI yang Wajib Kamu Kunjungi
Lokasi dan Deskripsi Lonceng Cakra Donya
Lonceng Cakra Donya terletak di Museum Aceh, yang beralamat di Jalan Sultan Mahmudsyah Nomor 10, Peuniti, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh.
Pusaka berharga ini berasal dari era Kesultanan Samudera Pasai, kerajaan Islam pertama di Aceh yang terletak di Samudera Geudong, Aceh Utara.
Lonceng ini memiliki tinggi 1,25 meter dan lebar satu meter, dengan bentuk menyerupai stupa, dan dibuat pada tahun 1409 Masehi.
BACA JUGA:Menjelajahi Sejarah Kerajaan Sriwijaya dan Mengenal 10 Peninggalannya
Sejarah dan Asal Usul Lonceng Cakra Donya
Sejarah Lonceng Cakra Donya dimulai dari hubungan harmonis antara Kesultanan Samudera Pasai dan Dinasti Ming di Tiongkok.
Dinasti Ming, yang didirikan melalui pemberontakan petani, berusaha menjalin hubungan baik dengan Pasai yang saat itu menjadi eksportir rempah-rempah ke berbagai wilayah, termasuk Tiongkok.
Sebagai simbol persahabatan, Kaisar Yongle dari Dinasti Ming menghadiahkan lonceng tersebut kepada Kesultanan Pasai melalui utusannya, Laksamana Cheng Ho.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: