Laporan Terbaru PBB Ungkap Kekejaman Israel, Bikin Netanyahu Naik Pitam

Laporan Terbaru PBB Ungkap Kekejaman Israel, Bikin Netanyahu Naik Pitam

Foto : Korban tewas di Gaza.-Laporan Terbaru PBB Ungkap Kekejaman Israel, Bikin Netanyahu Naik Pitam-CNBC

BACA JUGA:Genosida Berlanjut di Palestina, Israel Dituduh Gunakan Senjata Mengerikan ke Warga Gaza

Secara keseluruhan, 5.698 pelanggaran dikaitkan dengan pasukan bersenjata dan keamanan Israel, dan 116 dengan sayap bersenjata Hamas, Brigade Izz ad-Din al-Qassam.

Pemukim Israel dinilai bertanggung jawab dalam 51 kasus, dan Brigade al-Quds Jihad Islam Palestina terlibat dalam 21 kasus.

Antara 7 Oktober dan akhir Desember tahun lalu, PBB memverifikasi pembunuhan 2.051 anak Palestina, dan mengatakan proses untuk menetapkan tanggung jawab masih berlangsung.

Tetapi laporan tersebut mencatat: "Sebagian besar insiden disebabkan oleh penggunaan senjata peledak di daerah berpenduduk oleh pasukan bersenjata dan keamanan Israel."

BACA JUGA:Rencana Gila Netanyahu, Perintahkan Militer Israel Habisi Hizbullah, Ratakan Lebanon

Laporan tersebut mengakui bahwa laporan tersebut hanya mencerminkan sebagian gambaran situasi di Gaza.

"Karena tantangan akses yang berat, khususnya di Jalur Gaza, informasi yang disajikan di sini tidak mewakili skala penuh pelanggaran terhadap anak-anak dalam situasi ini," katanya.

Laporan tersebut juga menemukan pelanggaran berat oleh pasukan Israel di Tepi Barat, dengan 126 anak Palestina terbunuh dan 906 ditahan.

PBB memverifikasi lima kasus di mana tentara menggunakan anak laki-laki "untuk melindungi pasukan selama operasi penegakan hukum".

BACA JUGA:Anggota Parlemen Irlandia Berharap PM B Netanyahu Dibakar di Neraka, Israel Terisolasi Dikancah Internasional

Selama serangan Israel di Gaza, PBB menemukan "hampir semua infrastruktur, fasilitas, dan layanan penting telah diserang.

Termasuk tempat penampungan, instalasi Perserikatan Bangsa-Bangsa, sekolah, rumah sakit, fasilitas air dan sanitasi, penggilingan gandum, dan toko roti".

"Anak-anak berisiko mengalami kelaparan, kekurangan gizi parah, dan kematian yang dapat dicegah," kata laporan PBB tersebut. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: