Harga Bitcoin Stabil di Tengah Tantangan Data Ekonomi AS

Harga Bitcoin Stabil di Tengah Tantangan Data Ekonomi AS

Harga Bitcoin Stabil di Tengah Tantangan Data Ekonomi AS--

PAGARALAMPOS.COM - Harga Bitcoin stabil pada awal pekan ini setelah mengalami penurunan tajam pada akhir pekan.

Mata uang kripto terbesar di dunia ini berada di bawah tekanan jual yang kuat setelah mencapai rekor tertinggi $72,000 minggu lalu, mendorongnya mendekati level tertinggi di bulan Maret.

Namun para pedagang kini fokus pada sinyal penting mengenai arah kebijakan suku bunga AS.

Pada hari Senin, dilaporkan bahwa harga Bitcoin naik 0,3 dalam 24 jam terakhir, mencapai $69,534.4 pada 02: 04 ET (13: 04 WIB).

BACA JUGA:Harga Bitcoin Menghadapi Potensi Lonjakan ke US$75.000 di Juni 2024

Meskipun terjadi peningkatan ini, pergerakan harga Bitcoin selama akhir pekan dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal, terutama angka non-farm payrolls AS yang mengejutkan.

Data ketenagakerjaan non-pertanian yang dirilis  lebih kuat dari perkiraan, meningkatkan spekulasi bahwa Federal Reserve AS mungkin  mempertimbangkan penurunan suku bunga pada bulan September.

Reaksi positif terhadap data ini mendorong dolar AS menguat, memberikan tekanan pada  harga kripto secara keseluruhan.

Pelaku pasar kini fokus pada pertemuan Federal Reserve berikutnya, dengan bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada akhir pertemuan dua harinya pada hari Rabu.

BACA JUGA:Arus Masuk Rekor ke ETF Bitcoin, Mencapai US$886 Juta: Faktor Penyebab dan Implikasi

Meskipun belum ada keputusan formal yang diambil, fokusnya kemungkinan besar akan tertuju pada prospek kebijakan suku bunga The Fed.

Data inflasi indeks harga konsumen juga diperkirakan akan dirilis pada hari Rabu, sebelum keputusan suku bunga.

Angka tersebut diperkirakan menunjukkan bahwa inflasi  tetap tinggi dan berada di atas target tahunan kedua Federal Reserve.

Namun, jika inflasi tetap tinggi, menurunkan suku bunga mungkin bukan pilihan pertama bank sentral.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: