Kehidupan Wanita di Roma Kuno, Pernikahan di Usia 12 Tahun Adalah Hal Biasa

BACA JUGA:Mengungkap Misteri Kisah Penemuan Arsip Romawi dan Stempelnya di Turki

Bagi seluruh remaja putri yang sedang hamil dan akan melahirkan, ketidakdewasaan fisik dinilai berdampak negatif terhadap peluang melahirkan normal.

Kematian anak saat lahir atau pada lima tahun pertama kehidupannya sangat tinggi.

Diperkirakan satu dari tiga anak meninggal dalam tahun pertama kehidupannya, sebagian besar dalam beberapa minggu pertama kehidupannya.

Fronto (95-166 M), guru Kaisar Romawi Marcus Aurelius (memerintah 161-180), menceritakan pengalaman pribadinya kehilangan lima anaknya.

BACA JUGA:Mengulik Sejarah Tablet Vindolanda yang Mengungkap Rahasia Kehidupan di Inggris-Romawi Awal

Untuk mengatasi angka kematian maka angka kelahiran harus tinggi. Pada zaman dahulu, wanita rata-rata melahirkan lima hingga enam kali.

Karena beberapa dari anak-anak ini tidak akan berumur panjang. Sebaliknya, angka kematian ibu dan anak bervariasi menurut kelas sosio-ekonomi masyarakat Romawi.

Menurut dia, apa yang perlu dilakukan untuk menguji kemampuan gadis itu?

Ketika seorang gadis muda mengalami kesulitan parah selama kehamilan, Solanus merekomendasikan agar kehamilannya dihentikan untuk mencegah bahaya lebih lanjut.

BACA JUGA:7 Penemuan Romawi Kuno, Inovasi yang Berguna hingga Sekarang

Dalam kehidupan Romawi, tidak semua orang benar-benar menginginkan sebuah keluarga, dan beberapa mungkin ingin membatasi jumlah anak dalam sebuah keluarga.

Saat itu, kehamilan diukur menurut kalender lunar, dan bayi lahir pada bulan Oktober kalender lunar.

Petugas medis ini sedang membantu persalinan. Sebaliknya, jika ibu mempunyai status yang tinggi, laki-laki tidak akan menghadiri persalinan kecuali diperlukan perhatian medis.

Saat itu, kehamilan diukur menurut kalender lunar, dan bayi lahir pada bulan Oktober kalender lunar.

Sumber: