Bitcoin Stabil di Tengah Ketidakpastian Pasar, Ethereum Melonjak Menanti Keputusan ETF

Bitcoin Stabil di Tengah Ketidakpastian Pasar, Ethereum Melonjak Menanti Keputusan ETF

Bitcoin Stabil di Tengah Ketidakpastian Pasar, Ethereum Melonjak Menanti Keputusan ETF--

PAGARALAMPOS.COM - Bitcoin (BTC) menunjukkan kestabilannya di pasar kripto dengan mempertahankan posisi di sekitar $69.400 dalam 24 jam terakhir, mencerminkan kenaikan sebesar 5 persen selama seminggu terakhir. 

Meskipun demikian, pada Kamis malam, BTC mengalami penurunan ke kisaran $67.700 setelah mengalami puncak pada Rabu.

Penurunan ini menyusul tren optimisme terhadap kemungkinan persetujuan ETF Ethereum Spot di Amerika Serikat yang memicu kenaikan baru-baru ini. 

Sementara itu, Ethereum (ETH), altcoin terbesar kedua di dunia, juga mengalami penurunan setelah mencapai level tertinggi dua bulan. 

lBACA JUGA:4 Aplikasi Terbaik untuk Menghasilkan Bitcoin: Peluang Baru di Era Digital

Penurunan ini diharapkan akan segera berbalik jika Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) memberikan kepastian terkait ETF Ethereum Spot.

Namun, sentimen hati-hati melanda pasar karena kekhawatiran tentang suku bunga AS yang terus menerus. 

Ini mempengaruhi optimisme pasar terhadap kenaikan harga Bitcoin dan Ethereum. 

Pelaku pasar menunggu dengan cermat risalah dari pertemuan Federal Reserve akhir April untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut tentang rencana bank sentral AS terkait suku bunga.

BACA JUGA:Bitcoin dan Polymarket: Dinamika Kripto dalam Konteks Pemilihan Presiden AS

Ethereum Melonjak 23-27 Persen dalam Sepekan Menanti Keputusan ETF

Ethereum (ETH) mengalami lonjakan harga yang signifikan, naik 23 hingga 27 persen dalam sepekan terakhir, mencapai level tertinggi sebesar $3.937 pada 23 Mei 2024. 

Lonjakan ini dipicu oleh meningkatnya antisipasi persetujuan ETF Ethereum Spot dari SEC, yang diharapkan akan memberikan dorongan besar bagi harga Ethereum.

Volume perdagangan harian ETF berjangka Ethereum juga mencetak rekor baru, mencapai $47,75 juta pada Selasa lalu, meningkat 40 persen dari puncak sebelumnya pada bulan Maret. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: