Fakta Terbaru! Ilmuwan Kini Ungkap Bahwa Adanya Samudera Keenam yang Tersembunyi di Dalam Bumi
Fakta Terbaru! Ilmuwan Kini Ungkap Bahwa Adanya Samudera Keenam yang Tersembunyi di Dalam Bumi -Foto: net-
PAGARALAMPOS.COM - Laut di dunia rupanya tak hanya seluas seperti terlihat di peta.
Baru-baru ini peneliti Amerika menemukan lautan baru yang tersembunyi ratusan mil di bawah permukaan tanah.
Dilansir Huffington Post belum lama ini, lautan tersembunyi itu teridentifikasi di wilayah Amerika Utara di kedalaman 400 mil.
Namun laut tersebut tidak berbentuk cairan melainkan terjebak dalam mineral kristal berwarna biru yang disebut ringwoodite. Volumenya pun luar biasa besar.
BACA JUGA:Mengenal Peradaban Zaman Megalitikum, Jejak Prasejarah yang Menyimpan Warisan Budaya
BACA JUGA:Zubair Bin Awwam: Teladan Keberanian dan Kesetiaan dalam Sejarah Islam
Pengetahuan tentang 7 benua dan 5 samudera diajarkan sejak dini. Namun siapa sangka setelah ditemukannya benua kedelapan yang hilang selama 375 tahun, kini giliran samudra keenam.
Meski masih menjadi pertanyaan, para ilmuwan yakin akan keberadaan samudra keenam yang misterius.
Para ilmuwan mengungkap kebenaran menakjubkan bahwa Bumi memiliki "samudera keenam" yang tersembunyi di dalam Bumi. Cadangan air yang sangat besar ini terletak di batu biru yang disebut “ringwoodite”, terkubur di lapisan tanah 400 mil di bawah permukaan.
Meskipun tidak dapat diakses, ringwoodite bertindak sebagai sejenis spons, menyerap air dan menahannya dalam struktur molekul keempat air yang terkandung dalam batuan penutup.
BACA JUGA:Sosok Firaun Menkaure dalam Sejarah Mesir Kuno
BACA JUGA:Eksplorasi Kebudayaan dan Sejarah Kesultanan Deli di Sumatera Utara
Diperkirakan tiga kali lipat lebih luas ketimbang lautan di permukaan. Penemuan ini dianggap menjadi petunjuk terkait sumber pasokan air laut dunia serta pergeseran batuan di permukaan bumi.
Pada 2014, ilmuwan menemukan genangan air di bawah permukaan Bumi yang ukurannya tiga kali lebih besar dari lautan di permukaan Bumi dan dipublikasikan dalam jurnal Dehydration melting at the top of the lower mantle.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: