Mengungkap Jejak Sejarah Cirebon yang Berhubungan dengan Prabu Siliwangi

Mengungkap Jejak Sejarah Cirebon yang Berhubungan dengan Prabu Siliwangi

Mengungkap Jejak Sejarah Cirebon yang Berhubungan dengan Prabu Siliwangi -Foto: net-

PAGARALAMPOS.COM - Di sepanjang Jalan Siliwangi, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, banyak terdapat situs bersejarah dari  abad ke-16 hingga pasca kemerdekaan.  Banyak peninggalan sejarah yang tidak terlepas dari fungsi Jalan Siliwangi yang merupakan jalan tertua di Cirebon.

Jalan Siliwangi diperkirakan sudah ada sejak abad ke-15. Penggiat Sejarah Komunitas Sejarah Cirebon  Putra Lingga Pamungkas mengatakan, salah satu alasan  Jalan Siliwangi menjadi jalan tertua di Cirebon adalah pada zamannya.

Sunan Gunung Jati, Jalan Siliwangi merupakan persimpangan antara Keraton Cirebon dan Keraton Cirebon menjadi pusat pemerintahan,  Astana Gunung Sembung merupakan kampung halaman Sunan Gunung Jati.

Cirebon mempunyai sejarah yang menarik untuk diulas. Salah satu kota  di provinsi Jawa Barat yang mempunyai peninggalan Kerajaan Cirebon berupa istana emas dan kereta.

BACA JUGA:Sosok Firaun Menkaure dalam Sejarah Mesir Kuno

BACA JUGA:Eksplorasi Kebudayaan dan Sejarah Kesultanan Deli di Sumatera Utara

Selain punya sejarah yang menarik diketahui, asal usul nama Cirebon juga punya sangkut paut dengan sejarah yang dimiliki. 

Asal-usul Cirebon Berdasarkan pada naskah Babad Tanah Sunda dan Atja pada naskah Carita Purwaka Caruban Nagari, Asal-usul nama Cirebon berasal dari kata sarumban. 

Disebutkan bahwa dulunya wilayah Cirebon merupakan dusun kecil yang didirikan Ki Gedeng Tapa. Seiring berjalannya waktu, tempat itu terus berkembang menjadi wilayah luas.

Desa tersebut akhirnya diberi nama Caruban, berasal dari kata carub yang dalam bahasa Cirebon berarti bersatu. Nama itu diberikan sebab banyaknya para pendatang dari berbagai macam suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, latar belakang dan mata pencaharian yang berbeda, tinggal di wilayah tersebut. Lama kelamaan pelafalan Caruban ini kemudian berganti menjadi Cerbon. 

BACA JUGA:Mengenal Peradaban Zaman Megalitikum, Jejak Prasejarah yang Menyimpan Warisan Budaya

BACA JUGA:Zubair Bin Awwam: Teladan Keberanian dan Kesetiaan dalam Sejarah Islam

Hal itu tak lepas dari mata pencaharian masyarakatnya. Pada waktu itu masyarakat di sana kebanyakan berprofesi sebagai nelayan yang kerap menangkap udang kecil untuk dijadikan terasi. 

Dari situlah akhirnya tercipta nama “Cirebon” yang berasal dari Cai (air) dan Rebon (udang rebon). Hingga saat ini nama tersebut masih digunakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: