Indonesia Berada di Tengah Sorotan, Begini Analisis Mendalam BMKG Terkait Gelombang Panas

Indonesia Berada di Tengah Sorotan, Begini Analisis Mendalam BMKG Terkait Gelombang Panas

Indonesia Berada di Tengah Sorotan, Begini Analisis Mendalam BMKG Terkait Gelombang Panas--

PAGARALAMPOS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah membuka tirai misteri di balik gelombang panas yang menghantam Indonesia dalam beberapa pekan terakhir.

Suhu yang mencapai titik tertinggi 37,2°C di stasiun pengamatan BMKG di Ciputat menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap masyarakat dan ekosistem.

Namun, apakah fenomena ini dapat dengan pasti disebut sebagai gelombang panas yang ekstrim?

Menurut BMKG, fenomena gelombang panas dapat dipahami melalui dua penjelasan utama: karakteristik fenomena itu sendiri dan indikator statistik suhu kejadian.

BACA JUGA:Tutupnya Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta: Dampak dan Tantangan Bagi Industri Alas Kaki Indonesia

Karakteristik fenomena menunjukkan bahwa gelombang panas terjadi terutama di wilayah lintang menengah hingga tinggi, baik di belahan bumi utara maupun selatan.

Wilayah dengan massa daratan yang besar atau berdekatan dengan wilayah kontinental atau sub-kontinental juga cenderung mengalami gelombang panas.

Namun, kondisi geografis Indonesia yang terletak di sekitar khatulistiwa, dengan kepulauan yang luas dan dikelilingi oleh perairan, menempatkannya dalam konteks yang berbeda.

Secara statistik, gelombang panas didefinisikan sebagai periode cuaca dengan kenaikan suhu yang tidak biasa selama setidaknya lima hari berturut-turut atau lebih.

BACA JUGA:Shineray 150: Pesaing Baru di Kelas Bebek Super dengan Desain Mirip Naked Bike

Untuk dikategorikan sebagai gelombang panas, suhu maksimum harian harus melebihi ambang batas statistik, seperti misalnya 5 derajat Celcius lebih panas dari rata-rata klimatologis.

Namun, BMKG menegaskan bahwa fenomena panas yang terjadi baru-baru ini di Indonesia tidak sepenuhnya sesuai dengan definisi tersebut.

Meskipun suhu maksimum harian mencapai 37,2°C di Ciputat pada satu titik waktu, BMKG menunjukkan bahwa hal itu hanya terjadi pada satu hari, yaitu pada tanggal 17 April 2023.

Suhu tinggi tersebut sejak itu telah turun, dan kini suhu maksimum berada dalam kisaran 34 hingga 36°C di beberapa lokasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: