Antara Kristiani dan Muslim, Siapa Pembakar Perpustakaan Alexandria
Pada suatu saat, kala berperang melawan Ptolemy XIII, dirinya dikepung pasukan Yunani di Aleksandria, baik melalui darat maupun laut.
Untuk melarikan diri, Caesar membakar armada musuh di pelabuhan kota. Strategi ini berhasil, namun api juga menyebar ke kota itu sendiri, menyebabkan Perpustakaan Alexandria ikut terbakar.
BACA JUGA:Inilah Sejarah Museum Perdamaian Hiroshima yang Menyimpan Cerita yang Tragis
Namun menurut Plutarch, seorang sejarawan Yunani dari abad pertama Masehi, Caesar terpaksa mengusir bahaya tersebut dengan menggunakan api.
Api itu lantas menyebar dari galangan kapal dan menghancurkan Perpustakaan Besar. Peristiwa ini terjadi pada tahun 48 SM.
Namun demikian, beberapa ahli percaya bahwa terdapat bukti bahwa Perpustakaan Alexandria masih ada bahkan setelah Caesar diduga secara tidak sengaja membakarnya.
Strabo, pada akhir abad pertama SM, mengunjungi Alexandria. Dalam tulisannya, ia menggambarkan kunjungannya ke Mouseion.
BACA JUGA:Mengenal Sejarah Perkereta Apian Indonesia! Inilah Sekilas Jejak Museum Kereta Api Ambarawa
Menurut sebagian ulama, ini adalah bukti bahwa perpustakaan yang merupakan bagian dari Mouseion masih ada.
Namun, ahli lain mencatat bahwa Strabo tidak pernah menyebutkan keberadaan perpustakaan pada zamannya.
Kenyataannya, kata-katanya sepertinya menyiratkan bahwa hal itu sudah tidak ada lagi, seperti ditulis Encyclopedia Britannica.
Sementara ahli lain mencoba membantah hal ini dengan menunjukkan fakta bahwa Mark Antony diduga menghadiahkan dua ratus ribu gulungan kepada Cleopatra.
Ini terjadi setelah Caesar membakar Perpustakaan Alexandria. Logikanya, ini berarti perpustakaan itu masih ada.
BACA JUGA:Mengenal Jejak Sejarah Berdirinya Museum Kereta Api Ambarawa
Kalau tidak, di manakah Cleopatra akan menyimpan semua gulungan itu?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: