Begini Sejarah dan Peran Sungai Kuning, Jantung Peradaban Tiongkok
BACA JUGA:Eksplorasi Budaya Tiongkok, 4 Tempat Wisata Seru di Bogor untuk Liburan Imlek
Bncana ini kemudian menginspirasi pemerintahan Mao Zedong untuk berinvestasi dalam proyek pengendalian banjir besar-besaran. Termasuk Bendungan Tiga Ngarai di Sungai Yangtze.
Banjir lain pada tahun 1943 merusak pertanian di Provinsi Henan, menyebabkan 3 juta orang meninggal karena kelaparan. Ketika Partai Komunis Tiongkok mengambil alih kekuasaan pada tahun 1949.
Mereka mulai membangun tanggul baru untuk menahan aliran Sungai Kuning dan Yangtze. Sejak saat itu, banjir di sepanjang Sungai Kuning masih menjadi ancaman. Namun tidak lagi membunuh jutaan penduduk desa atau menjatuhkan pemerintahan.
Sungai Kuning adalah jantung peradaban Tiongkok. Perairan dan tanah subur yang dimilikinya menghasilkan kelimpahan pertanian yang dibutuhkan untuk mendukung populasi Tiongkok yang sangat besar.
Namun, "Ibu Sungai" ini juga selalu memiliki sisi gelap. Ketika hujan lebat atau lumpur menyumbat saluran, Sungai Kuning menyebarkan kematian dan kehancuran ke seluruh Tiongkok tengah. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: