Arkeolog Israel Tak Sengaja Memecahkan Temuan Telur Kuno 1.000 Tahun

Arkeolog Israel Tak Sengaja Memecahkan Temuan Telur Kuno 1.000 Tahun

Foto : Arkeolog menunjukkan Fosil telur.-Arkeolog Israel Tak Sengaja Memecahkan Temuan Telur Kuno 1.000 Tahun-National geographic

Namun telur itu kemudian pecah di laboratorium para peneliti tersebut. Kini jadi ada retakan kecil di bagian bawah telur itu, menurut pakar unggas terkemuka di dunia kuno Dr. Lee Perry Gal dari IAA.

"Kami tidak akan membahasnya tetapi sisi baiknya, beberapa kuning telur tetap berada di cangkang dan akan berfungsi untuk analisis DNA di masa depan," katanya.

"Dan mungkin telur itu memang harus dipecahkan pada tahap tertentu untuk mempelajari bagian dalamnya," ujar Nagorsky berusaha menghibur.

IAA menambahkan bahwa konservasionis Ilan Naor telah memulihkan cangkang telur yang diletakkan seribu tahun yang lalu di Yavneh tersebut.

BACA JUGA:Artefak Kuno Erotika Timur Tengah Berusia 4.000 Tahun, Lebih Tua dari Kamasutra

Seribu tahun lalu merupakan periode kejayaan Islam. Pengaruhnya mencakup di daerah yang kini menjadi wilayah Israel tersebut.

Bagaimana mereka tahu ada ayam yang hidup selama periode Islam tersebut? Sebab, ada temuan lain di lubang pembuangan yang tidak besar tersebut.

Lubang pembuangan itu berukuran 1,2 meter kali 80 sentimeter, dan tingginya sekitar 1,3 meter. Temuan lainnya yang ditemukan dari lubang tersebut antara lain tiga boneka yang terbuat dari tulang.

Khas dari seluruh periode Abbasiyah dari abad ketujuh hingga akhir abad ke-11, dan sebuah lampu minyak.

BACA JUGA:Artefak Nabi Adam Sulit Ditemukan, Ka' bah Bukti Nyata Bertali Dengan Manusia Pertama di Bumi

Nagorsky menjelaskan lampu itu dari jenis yang hanya dibuat pada akhir periode Abbasiyah. Periode itu berlangsung sekitar 10 abad yang lalu atau sekitar 1.000 tahun yang lalu. Maka dengan demikian, mereka mengaitkan telur ayam itu dengan periode yang sama.

Area yang menjadi tanggung jawab Nagorsky hanyalah bagian dari penggalian penyelamatan skala besar yang disutradarai oleh Dr. Elie Haddad, Liat Nadav-Ziv, dan Dr. Jon Seligman. Merekalah yang sebelumnya menemukan zona industri kuno Yavneh pada periode Bizantium itu.

“Fragmen kulit telur diketahui dari periode sebelumnya –misalnya, di Kota Daud dan di Kaisarea dan Apollonia. Tetapi karena cangkang telur rapuh, hampir tidak ada telur ayam utuh yang terawetkan. Bahkan di tingkat global, ini adalah penemuan yang sangat langka,” ucap Gal. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: