Pesawat Pembom Pangeran Diponegoro II Terbang dari Lanud Bugis, Persis Sejarah 78 Tahun Silam
PAGARALAMPOS.COM - Selain 9 April yang diperingati sebagai HUT TNI AU, rupanya masih di bulan April, ada kenangan tersendiri bagi sejarah TNI AU, persisnya pada hari ini 78 tahun lalu yang bertepatan dengan 17 April 1946.
Pesawat pembom berat Jepang Nakajima Ki-49 Donryu (Storm Dragon) yang dikenal sebagai Pesawat “Pangeran Diponegoro II” berhasil melaksanakan uji coba terbang perdana di Pangkalan Udara Bugis, atau sekarang dikenal sebagai Lanud Abdulrachman Saleh di Malang, Jawa Timur.
Pembom Pangeran Diponegoro II diterbangi oleh Atmo, seorang pilot berkebangsaan Jepang yang bersimpati pada perjualan Republik Indonesia.
Dikutip dari akun Twitter @_TNIAU, disebutkan pesawat Pangeran Diponegoro II berhasil take-off dan berputar-putar di atas kota Malang selama beberapa menit.
BACA JUGA:Pesawat Hercules TNI AU Sukses Terjunkan Bantuan di Gaza
Namun, saat akan landing, pompa hidrolik roda pendarat pesawat, berkurang sehingga teknisi yang ikut dalam penerbangan memompanya dengan pompa tangan. Akhirnya, pesawat dapat mendarat dengan selamat.
Pangeran Diponegoro II Nakajima Ki-49 Donryu merupakan pembom buatan tahun 1941/1942, yang berhasil diperbaiki teknisi Indonesia dan diubah menjadi pesawat angkut.
Ki-49 disokong mesin propeller ganda Nakajima Ha-109 yang mempu melesatkan pesawat hingga kecepatan jelajah 350 km per jam dan kecepatan maksimum 400 km per jam. Pesawat ini dapat menjelajah sejauh 2.000 km dan terbang sampai ketinggian 11.200 meter.
Ki-49 dapat membawa payload bom 1.000 kg. Sementara senjata organik yang melekat yaitu kanon 20 mm di bagian bawak kokpit dan lima pucuk senapan mesin 7,7 mm pada bagian ekor, samping dan bawah fuselage.
BACA JUGA:Sejarah Pesawat Intai EP-3E ARIES AL AS, Jadi Tahanan di Pulau Hainan
Pesawat ini dalam sejarah Jepang tercatat sebagai pesawat pertama yang dilengkapi dengan senjata penembak di bagian ekor.
Foto : Pesawat pembom pangeran diponegoro.-Pesawat Pembom Pangeran Diponegoro II Terbang dari Lanud Bugis, Persis Sejarah 78 Tahun Silam-Indomiliter.com
Selama Perang Dunia II, armada Ki-49 banyak digelar di Filipina, Malaysia, Burma, dan Hindia Belanda. Pihak Sekutu menyebut pesawat Ki-49 ini dengan nama “Helen”
Dari sejarahnya, saat ditinggalkan Jepang, Ki-49 yang berada di Pangkalan Udara Bugis dalam keadaan rusak tanpa mesin dan onderdil banyak yang hilang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: