Pascapembunuhan Danramil Aradide Papua, TNI Kejar Komplotan OPM

Pascapembunuhan Danramil Aradide Papua, TNI Kejar Komplotan OPM

Foto : Kadispenas Brigien TNI Kristomei Sianturi.-Pascapembunuhan Danramil Aradide Papua, TNI Kejar Komplotan OPM-Kompakstv

PAGARALAMPOS.COM  - Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigadir Jenderal TNI Kristomei Sianturi mengatakan mereka masih mengejar pelaku pembunuhan Letda Inf Oktovianus Sogalrey, Komandan Komando Rayon Militer (Danramil) 1703-04/Aradide. Kristomei memastikan pembunuhan itu dilakukan oleh anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM). 

"Kelompok OPM yang menembak dan menganiaya Letda Inf Oktovianus, danramil 1703-04/Aradide, melarikan diri dan masih dalam pengejaran," kata Kristomei saat dihubungi Tempo pada Senin, 15 Maret 2024.

Adapun Letda Inf Oktovianus Sogalrey diserang dan ditembak mati oleh anggota OPM. Penembakan itu terjadi di daerah Pasir Putih, Distrik Aradide, Papua Tengah, pada Kamis,11 April 2024.

BACA JUGA:Terungkap Tujun OPM Tembak Danramil 04 Aradide, Kadispenad: Dikenal Baik dan Dekat dengan Masyarakat

Saat ini, kata Kristomei, TNI masih mengumpulkan informasi mengenai pelaku pembunuhan. Informasi ini dibutuhkan untuk menangkap pelaku. Dia mengklaim, TNI tak bekerja sendiri dalam pengejaran ini.

"TNI masih terus mencari informasi keberadaan kelompok OPM ini bersama-sama dengan Polri dan masyarakat," ucap dia. 

Ditanya mengenai kondisi keamanan di Paniai usai kejadian pembunuhan ini, Kristomei tak menjawab detail. Dia hanya memastikan kondisi saat ini sudah kondusif. "Situasi di Paniai sudah kondusif dan aman terkendali," jawab dia singkat. 

Senada dengan Kristomei, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Nugraha Gumilar, sebelumnya mengatakan, kondisi keamanan di Paniai sudah kondusif usai kejadian terbunuhnya Danramil 1703-04/Aradide Letda Inf Oktovianus Sogalrey.

BACA JUGA:Makin Brutal, OPM Tembak Mati Danramil Aradide Papua

"Situasi saat ini di wilayah Paniai dalam situasi kondusif dan aparat keamanan TNI Polri melakukan pengejaran terhadap OPM pelaku biadab ini," tutur Nugraha. 

Dia juga mengatakan, pembunuhan ini  termasuk pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat yang dilakukan oleh OPM. "Aksi keji OPM ini telah menciderai upaya untuk menciptakan perdamaian dan kedamaian serta percepatan pembangunan di Tanah Papua," kata Nugraha. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: