Jay Idzes, Memperkuat Pertahanan Venezia dan Mengejar Mimpi Promosi Serie A

Jay Idzes, Memperkuat Pertahanan Venezia dan Mengejar Mimpi Promosi Serie A

Jay Idzes, Memperkuat Pertahanan Venezia dan Mengejar Mimpi Promosi Serie A--

PAGARALAMPOS.COM - Pemain belakang timnas Indonesia, Jay Idzes, telah menemukan momentumnya di Serie B Italia bersama tim Venezia.

Dengan perjalanan karir yang telah membawanya dari Eredivisie Belanda ke Italia, Idzes kini menikmati kemajuan signifikan dalam kemampuannya sebagai bek tengah.

Idzes memutuskan meninggalkan Go Ahead Eagles, klub Eredivisie Belanda, pada musim panas lalu untuk menandatangani kontrak selama empat tahun bersama Venezia di Serie B Italia.

Keputusan tersebut bukan hanya didasarkan pada pencarian pengalaman baru, tetapi juga peluang untuk mengasah kemampuan bertahannya yang menjadi keahliannya.

BACA JUGA: Manchester City Hemat Tenaga Erling Haaland, untuk Laga Krusial Melawan Real Madrid

"Saya ingin pergi ke Italia, karena ini adalah negara di mana Anda bisa menjadi lebih baik sebagai seorang bek. Mereka bekerja hingga detail terkecil. Saya sudah belajar banyak. Namun saya menyadari masih jauh dari sana," ujar Idzes kepada Omroep Brabant.

Di bawah asuhan pelatih Paolo Vanoli, Idzes telah menjadi bagian penting dari pertahanan Venezia.

Meskipun sempat absen beberapa bulan akibat penyakit, pelatih Vanoli seringkali memasukkan Idzes ke dalam starting eleven.

Hal ini menunjukkan kepercayaan yang tinggi terhadap kemampuan bertahannya.

BACA JUGA: Ridwan Kamil Siap Maju ke Pilkada Jakarta 2024, Bersama Zita Anjani?

Meski Venezia mengalami hasil kurang memuaskan dalam dua pertandingan terakhir, yakni kekalahan 3-2 dari Reggiana dan bermain imbang 0-0 melawan Ascoli, Idzes tetap optimis tentang peluang promosi timnya ke Serie A.

"Tim kami memang berada di peringkat empat di Serie B. Tapi dengan enam pertandingan sisa, segala sesuatunya masih bisa terjadi," tegas Idzes.

Idzes juga mengungkapkan perbedaan antara sepakbola Italia dan Belanda.

"Mentalitas masyarakatnya berbeda, dan cara bermain sepakbola juga berbeda. Di Belanda kami ingin menyelesaikan segala sesuatu di lapangan dengan bermain sepakbola. Di sini, hal itu kurang penting, karena ini soal kemenangan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: