Viral, Candi di Pedalaman Kamboja Ini Menyamai Angkor Wat

Viral, Candi di Pedalaman Kamboja Ini Menyamai Angkor Wat

PAGARALAMPOS.COM - Kompleks Angkor Wat menarik jutaan wisatawan setiap tahunnya. Terletak di Kota Angkor, Kamboja, Angkor Wat pernah menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Khmer. Angkor Wat dibangun pada awal abad ke-12 sebagai candi kenegaraan oleh Raja Suryawarman.

“Hampir 1,4 juta orang berencana untuk mengunjungi Angkor Wat tahun ini,” tulis Anna Mazurek di laman National Geographic. Kompleks ini bak magnet yang menarik wisatawan. Padahal, menurut arkeolog Sarah Klassen, sekitar 176 km timur laut ada situs yang tidak kalah menariknya: Koh Ker.

Koh Ker memiliki piramida terbesar di Kamboja. Situs ini merupakan salah satu dari banyak keajaiban arkeologi bersejarah yang sering dilewatkan oleh para pelancong.

Selain Koh Ker, masih ada 3 situs penting lainnya yang kurang dikenal oleh para wisatawan. Keempat situs tersebut dibangun oleh Kerajaan Khmer yang makmur selama masa kejayaannya dari abad ke-9 hingga ke-15.

BACA JUGA:Jejak Perjalanan Dam Candi Limo: Dari Kekayaan Majapahit Hingga Penghargaan Revitalisasi Kolonial Belanda

Kebangkitan Angkor dan Kerajaan Khmer

Didirikan sekitar tahun 802 M, Kerajaan Khmer berkembang menjadi salah satu kerajaan paling berpengaruh di Asia Tenggara.

Kerajaan ini diperintah oleh dinasti raja dewa yang berkuasa dari ibu kota Angkor, rumah bagi kompleks Angkor Wat. Kompleks ini memiliki luar sekitar 400 hektar.


Foto : Candi dipedalaman Papua.-Viral, Candi di Pedalaman Kamboja Ini Menyamai Angkor Wat-National geographich

“Kemampuan untuk memanfaatkan semua orang yang diperlukan untuk membangun monumen besar di Angkor sungguh spektakuler,” kata Klassen. Menurutnya, Angkor Wat adalah bukti kekuatan dan kekayaan Kerajaan Khmer.

Karena musim kemarau yang berkepanjangan di Asia Tenggara, sistem waduk dan kanal yang canggih merupakan bagian integral dari tata kelola.

BACA JUGA:Jejak Sejarah Dam Candi Limo: Bendungan Kuno yang Dihargai oleh Belanda

“Pengelolaan air sangat erat kaitannya dan terkait dengan kedudukan raja,” kata Klassen. Karena alasan itu, kegagalan sistem air di kerajaan kemungkinan besar berkontribusi pada kehancurannya.

Sambor Prei Kuk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: