Angka Kemiskinan di Sumsel Turun Hingga 11,78%, Komitmen RPJPD 2025-2045

Angka Kemiskinan di Sumsel Turun Hingga 11,78%, Komitmen RPJPD 2025-2045

Angka Kemiskinan di Sumsel Turun Hingga 11,78%, Komitmen RPJPD 2025-2045--

PAGARALAMPOS.COM -  Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menunjukkan kemajuan signifikan dalam penurunan angka kemiskinan.

Berdasarkan data terbaru, angka kemiskinan di Sumsel turun hingga 11,78% pada tahun 2023.

Penurunan ini diumumkan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sumsel Tahun 2025-2045 yang diadakan di Ballroom Hotel Novotel Palembang pada Selasa (2/4).

Acara tersebut dihadiri oleh Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Sumsel, Rano Fahlesi SE MSi, bersama Wakil Ketua I DPRD, Hj Dessy Siska, serta Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pagaralam, Novi Apriyadi.

BACA JUGA:3 Kategori Tenaga Honorer Ini Tidak Akan Diangkat Sebagai PPPK 2024! Ini Penjelasan Lengkapnya!

Musrenbang dibuka secara resmi oleh Pj. Gubernur Sumsel, H Agus Fatoni, yang menyoroti stabilitas pertumbuhan ekonomi Sumsel sebesar 5% per tahun sejak pandemi Covid-19.

Pertumbuhan ekonomi ini menjadi salah satu faktor utama dalam penurunan angka kemiskinan di provinsi ini.

Dalam sambutannya, Agus Fatoni menekankan pentingnya kerja sama antar berbagai pihak untuk memajukan Sumsel.

"Capaian tersebut memang luar biasa, namun masih ada permasalahan dan tantangan yang harus dihadapi bersama. Semua pihak, mulai dari masyarakat, stakeholder, instansi vertikal, hingga sektor swasta, diharapkan dapat berkontribusi dalam menyusun RPJPD dengan kapasitas dan kapabilitasnya," ujarnya.

BACA JUGA: Kebocoran Informasi Ancam Keefektifan Operasi Tangkap Tangan KPK, Begini Penjelasan Wakil Ketua KPK!

Selaras dengan visi RPJPD Provinsi Sumsel 2025-2045 yang bertujuan menjadikan Sumatera Selatan sebagai provinsi yang maju, terdepan, dan berkelanjutan, dengan tagline "Sumatera Selatan Mapan 2045", Agus Fatoni mengajak semua pihak untuk bersatu padu dalam mewujudkan cita-cita tersebut.

Salah satu hal yang menjadi sorotan dalam acara ini adalah peran penting Sumsel dalam upaya mitigasi perubahan iklim.

Direktur ICRAF Indonesia, Andree Ekadinata, menyampaikan bahwa Sumsel memiliki 18% ekosistem gambut yang mempengaruhi kelestarian lingkungan hidup.

Hal ini berdampak pada pembangunan provinsi yang berfokus pada agroforestri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: