Taukah Kamu? Inilah 4 Suku di Dunia yang Hampir Punah di Tengah Kemajuan Peradaban Manusia

Taukah Kamu? Inilah 4 Suku di Dunia yang Hampir Punah di Tengah Kemajuan Peradaban Manusia

Taukah Kamu? Inilah 4 Suku di Dunia yang Hampir Punah di Tengah Kemajuan Peradaban Manusia-Foto: net-

BACA JUGA:Mengenal Keunikan 5 Suku di Papua yang Menjaga Warisan Budaya Luhur, Ini Dia Nama Sukunya!

Suku Sekak dikenal sebagai ahli laut yang ulung. 

Pada masa lalu, mereka memiliki peran penting sebagai pemandu kapal yang melewati perairan Bangka Belitung. 

Pesisir Babel yang berlumpur pada waktu itu membuat navigasi menjadi sulit bagi kapal-kapal yang melintas, dan di sinilah peran Suku Sekak menjadi krusial. 

Mereka dikenal sebagai "juru seberang" yang menguasai seluk-beluk perairan setempat, memandu kapal-kapal melewati perairan yang penuh tantangan.

BACA JUGA:Apa Saja Suku di Sumatera Selatan dan Bagaimana Mereka Mempertahankan Budayanya? Ini Daftarnya!

Namun, kehidupan tradisional Suku Sekak mulai mengalami perubahan signifikan pada tahun 1973-1974. Sejak itu, sebagian besar komunitas Sekak yang dulunya menetap di laut mulai pindah ke darat, terutama di Desa Baskara Bakti. 

Perubahan ini mengakibatkan hilangnya sebagian besar dari mereka dari kehidupan laut yang menjadi identitas mereka selama berabad-abad. 

Pada tahun 2009, larangan untuk melaut semakin memperparah kondisi ini, mengubah pesisir dan laut yang dulunya menjadi sumber penghidupan mereka menjadi lokasi penambangan timah laut.

Perubahan Ekonomi dan Kehidupan Suku Sekak

BACA JUGA:Selain Nikmat dan Lezat! Inilah Sederet Kuliner Khas Suku Besemah yang Wajib Kamu Cicipi

Dengan larangan melaut yang diberlakukan pada tahun 2009, Suku Sekak dipaksa mencari alternatif penghidupan lain. 

Sebagian besar dari mereka kini bekerja di penambangan timah rakyat, pekerjaan yang jauh berbeda dari kehidupan mereka yang dahulu erat dengan laut. 

Lahan yang sebelumnya diberikan oleh pemerintah untuk perkebunan dan pertanian sebagian besar telah dijual dan kini menjadi perkebunan, seperti perkebunan kelapa sawit.

Namun, meskipun mereka telah beradaptasi dengan kondisi baru ini, banyak di antara mereka yang masih merindukan kehidupan sebagai nelayan, sebuah profesi yang telah menjadi bagian dari identitas mereka selama berabad-abad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: